🐩 Kasih Yang Mau Berkorban Untuk Orang Lain Disebut Dengan
Kurbandalam bahasa Arab adalah الأضحية (Al-Udhiyah) yang artinya apa-apa yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari Tasyrik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hukum melaksanakan kurban adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan bagi yang mampu). Karena itu makruh bagi orang yang mampu jika ia tidak melaksanakannya. Namun, ada khilaf tentang hukum berkurban dimana Imam Abu1 Korintus 133, “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.” Berbicara tentang pengorbanan, siapa diantara kita yang pernah mengalaminya? Mungkin korban waktu, korban uang, korban tenaga? Tetapi pertanyaannya, seberapa banyak yang mau berkorban untuk orang lain? Terlebih lagi bagi mereka yang tidak ada hubungannya dengan kita. Bapak-Ibu, fakta membuktikan hanya sedikit saja orang yang mau berkorban untuk orang lain. Kalaupun ada, itupun ia lakukan karena ada faktor lain yang mempengaruhinya. Thanos vs Yesus Thanos Film Avengers Infinity War mengisahkan Thanos, seorang tokoh antagonis yang menjadi momok bagi para jagoan Marvel. Film ini menceritakan bagaimana Thanos berjuang mengumpulkan infinity stone satu per satu yang berjumlah 6 buah. Sebenarnya apa keinginan si Thanos ini? Dengan infinity stones, Thanos hendak melenyapkan setengah penduduk dari alam semesta! Ia melakukan hal ini hanya karena satu tujuan yaitu untuk suatu misi penyelamatan dunia! Ia melihat bahwa alam semesta ini menghadapi suatu bahaya yang gawat, yaitu overpopulation. Sumber daya yang terbatas di alam semesta tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup yang bertambah semakin banyak. Thanos dihina, diolok-olok, dan tidak dipandang, padahal ia membawa suatu misi penyelamatan dunia. Yang lebih mengesankan lagi, Thanos juga memiliki seorang anak tunggal yang sangat ia kasihi, yaitu Gamora. Dalam cerita ini, salah satu infinity stone yang harus dikumpulkan adalah soul stone. Bagaimana cara mendapatkannya? Batu ini hanya bisa diperoleh dengan jalan mengorbankan orang yang sangat dikasihi. Maka demi keselamatan seluruh dunia, dengan cucuran air mata yang sangat berat, Thanos menangkap Gamora yang dengan kuat meronta-ronta ingin melepaskan diri. Thanos membawanya ke pinggir tebing, lalu mendorongnya sebagai korban demi memperoleh soul stone. Misi penyelamatan Thanos dapat kita katakan sebagai perjuangan di dalam “pengorbanan demi kebaikan banyak orang”. Inilah tema yang cocok diberikan bagi Thanos. Nampaknya tema ini cukup familier bagi kita sebagai orang Kristen. Namun, apakah kisah keselamatan Thanos dapat dilihat sama dengan kisah keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus? Sebelum masuk ke masalah pengorbanan, kita perlu tau bahwa dunia mengenal konsep segala cara dihalalkan demi mencapai tujuan yang baik atau mulia. Salah satu kisah cerita yang terkenal pada masa kecil adalah Robin Hood. Konsep ini sering kali digunakan dengan menempatkan hukum di dalam tangan manusia. Yang perlu dipertanyakan adalah apa atau siapa yang menentukan tujuan yang ingin dicapai itu mulia atau tidak mulia? Dan, pemegang konsep ini akan menjadi orang yang menghalalkan segala cara! Semua bisa dilakukan asalkan atas nama “kebaikan”. Melihat problem ini, kita harus sadar bahwa pembenaran suatu etika tidaklah selalu dari tujuan yang membenarkan cara. Tuhan menuntut ketaatan dan pertanggungjawaban kita dalam keduanya, baik tujuan maupun cara. Dalam Alkitab kita melihat Paulus mengecam konsep melakukan hal yang buruk supaya yang baik bisa dihasilkan Rm. 38. Ketaatan kepada hukum Tuhan seharusnya menjadi pedoman bagi tindakan etika kita. Dengan dasar ini kita akan coba melihat kepada kasus etika Thanos. Kita akan melihat secara sederhana dan singkat, cerita apa yang ia hidupi sehingga ia mengambil cara atau metode seperti demikian. Thanos, berdasarkan pengalamannya, melihat suatu masalah overpopulation dalam dunia ini. Masalah ini memang real ada. Dari kisah penciptaan, kita tahu bahwa Allah menciptakan dunia ini sungguh amat baik. Namun masalah muncul ketika manusia tidak lagi menjalankan hukum-hukum Allah. Solusi bagi hal ini tentu bukan dengan langkah ekstrem Thanos yang menghabisi separuh penduduk dunia dengan mengatasnamakan jalan keselamatan. Solusi ini tidak tepat sasaran meskipun terlihat cepat dan mudah tindakannya. Yesus Dalam cerita Avengers, kita melihat dengan jelas bahwa Gamora adalah kurban. Dia dipaksa oleh Thanos untuk dijadikan tumbal dalam menggenapi misi keselamatan. Apa daya karena kalah kekuatan, Gamora berhasil dikurbankan. Dia hanya bisa pasif dan pasrah, tidak punya kebebasan apa-apa. Dia victim dan hanya menjadi objek secara total. Sangat berbeda dengan gambaran Yesus di dalam Yesaya 537, Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya. Ada sebuah kerelaan di sini, “Ia membiarkan diri-Nya.” Meski kita tahu bahwa Tuhan Yesus memiliki kekuatan untuk memanggil ribuan malaikat menolong-Nya saat ditangkap, tetapi itu tidak dilakukan-Nya. Di sini Dia menjadi “Subjek yang berkorban”. Sang korban itu secara aktif dan bebas mengorbankan diri-Nya demi orang lain. Ini suatu tindakan yang berbeda secara radikal. Cerita apa yang kita hidupi? Thanos atau Yesus? Dalam Yohanes 1512-13, Tuhan Yesus mendorong kita untuk hidup dalam kasih yang mengorbankan diri, seperti Dia sudah terlebih dahulu memberikannya kepada kita. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kita dipanggil untuk berkorban bagi yang lain. Berkorban di dalam kasih dan bukannya mengurbankan orang lain demi diri sendiri. “You can sacrifice and not love. But you cannot love and not sacrifice.” Kris Vallotton CM Post Views 95
Ayat bacaan Markus 1516-47. Ayat kunci Efesus 52 “ Dan hiduplah didalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga mengasihi kamu dan telah menyerahkan diriNya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah”. Kasih Allah Bapa kepada umat manusia dibuktikan dengan dikorbankanNya Yesus untuk mati diatas kayu salib. Sehingga siapa yang percaya kepada Yesus akan diselamatkan dari kematian kekal di neraka. Tidak dapat dipungkiri bahwa jika kita mengasihi seseorang, ada dorongan kuat dalam hati kita untuk mau berkorban bagi orang itu. Pengorbanan tersebut akan dilakukan dengan senang hati dan terasa ringan. Jika kita mengatakan bahwa kita memiliki kasih Kristus di hati kita, maka kita pasti akan rela berkorban untuk Tuhan dan untuk sesama manusia. Kalau kita mulai merasa berat untuk berkorban dan cenderung untuk hitung untung ruginya, maka kita harus menguji kembali apakah kasih dihati kita sudah mulai dingin. Waspadalah, jangan sampai kasih kita menjadi dingin seperti apa yang telah diperingatkan oleh Firman Tuhan dalam Matius 2412 ”Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin”. Berdoalah agar Tuhan memberikan kasih Kristus dihati kita. Kasih hanya bisa sempurna apabila disertai dengan pengorbanan. Melakukan Firman Saya mau lebih lagi berkorban untuk Tuhan dan sesama manusia sehingga orang dapat melihat bahwa ada kasih Kristus dalam diri saya. Deklarasi Firman Ibrani 1012” Tetapi ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya disebelah kanan Allah”. Hari Ini Saya berdoa agar kasih Kristus turun atas bangsa Amerika sehingga Amerika mengalami pemulihan hubungan. BACAAN ALKITAB MAZMUR 55-57Kitaakan mendapatkan banyak kebaikan. Oleh karena itu, berikut empat manfaat jika kita mau rela berkorban untuk orang lain. 1. Mempunyai banyak teman. Ketika kita mau rela berkorban maka kita akan mempunyai banyak teman. Harus diakui bahwa rela berkorban itu dampaknya sangat positif dalam hidup kita. Harus kita akui bahwa dalam hidup ini kita
EKSPOSISI GALATIA 412-20 Gulang Wibisono, LATAR BELAKANG KITAB GALATIA Penulis BYZ Galatians 11 Pau/loj avpo,stoloj ouvk avpV avnqrw,pwn ouvde. diV avnqrw,pou avlla. dia. VIhsou/ cristou/ kai. qeou/ tou/ evgei,rantoj evk nekrw/n ITB Galatians 11 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, Semua mengakui bahwa penulis Surat Galatia adalah Paulus. Secara tradisi Galatia diterima sebagai satu dari 4 surat utama Paulus Roma, 1 dan 2 Korintus dan Galatia Galatia menjadi patokan untuk menilai apakah surat-surat lainnya dapat diterima sebagai tulisan paulus atau tidak. Ditujukan kepada Surat ini ditujukan kepada Jemaat-jemaat di Galatia 12, BYZ Galatians 12; kai. oi` evmoi. pa,ntej avdelfoi, tai/j evkklhsi,aij th/j Galati,aj ITB Galatians 12 dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia. Nama Galatia berasal dari nama bangsa Kelt, yang sejak 279 sM. Memasuki Asia Kecil negeri Turki sekarang. Bangsa ini berasal dari Eropa. Surat ini ditulis Rasul Paulus kepada jemaat-jemaat Galatia yang menerima Kabar baik dari dirinya sendiri. Paulus memperingatkan mereka, agar waspada terhadap ajaran dan serangan-serangan para lawan Paulus, terhadap orang-orang ke-Yahudian, bukan orang-orang Yahudi yang sudah menjadi Kristen. Waktu Penulisan dan Tempat Penulisan Ada beberapa pendapat dari para ahli Perjanjian Baru tentang waktu dan tempat penulisan Surat Galatia; Andaikata jemaat-jemaat Galatia terletak di bagian Selatan wilayah Galatia Kis. 134-14-26, maka mungkin surat Galatia ini disusun sebelum perundingan-perundingan yang tertera dalam Kis 15, sehingga perkunjungan Paulus yang diceritakan dalam Gal. 2-10 adalah sama dengan perkunjungan yang disebut Kis. 1130, 1224. Surat Galatia kemungkinan di tulis di Antiokhia Siria dalam tahun ± 48. dan merupakan Kitab tertua dalam PB. Akan tetapi mungkin juga Surat Galatia disusun sesudah perundingan tersebut dalam Kis 15, yaitu pada perjalanan Paulus ke dua, boleh jadi di penulisannya di Korintus dalam Tahun 50. Kemungkinan lain ialah jemaat-jemaat di Galatia terdapat di daerah Galatia Utara. Sarjana-sarjana mendukung teori ini, bahwa Paulus atas perjalanannya yang kedua melalui Galatia Kis. 166 serta mendirikan jemaat di daerah itu. Jika kata Yunani dalam Gal. 413 diterjemahkan dengan ”pertama kali” ro,teron adjective accusative neuter singular comparative from pro,teroj, a, on.—For Gal 413 the first time and once are both possible. Maka kesimpulannya bahwa Paulus menulis Surat Galatia ini setidak-tidaknya pada perjalannya yang kedua ke situ, jadi dalam teori “Galatia Utara” pada perjalanan Paulus ke tiga setelah Kis1823, mungkin selama Paulus tinggal di Efesus ± 53-56 M.. Alasan Penulisan Paulus menulis surat yang sangat penting ini, karena orang-orang Kristen di Galatia telah menyimpang dari pengertian yang benar tentang iman Kristen Gal 16. Mereka dalam bahaya besar karena ada orang-orang yang memutarbalikkan kebenaran Injil tentang kemerdekaan Kristen, dengan peraturan yang telah disahkan orang Yahudi. Diantara peraturan ini, sunat menduduki tempat terpenting; dalam peraturan itu juga termasuk perhatian akan penanggalandibingungkan oleh ke-Yahudian yang ingin membebani mereka dengan kebiasaan sunat dan dengan menaati hukum-hukum Yahudi lainnya Gal 31 yang mengatakan bahwa hanya dengan jalan ini mereka dapat menikmati hubungan istimewa dengan Allah. Paulus sangat yakin jika mereka bersandar pada hukum Yahudi dalam hubungan mereka dengan Allah, berarti mereka menyangkal inti Injil, yaitu bahwa hubungan Allah dengan manusia bergantung pada iman, bukan pada perbuatan. Dalam surat ini Paulus menjelaskan hubungannya dengan gereja di Yerusalem. Ia juga menerangkan tentang sifat kebebasan Kristen yang timbul apabila orang Kristen beriman terhadap Kristus dan bukan mencoba untuk menyenangkan Allah melalui ketaatan kepada hukum Taurat. EKSPOSISI GALATIA 412-20 ITB Galatians 412 Aku minta kepadamu, saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab akupun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu. 12 Dalam perikop ini Rasul Paulus menyapa Jemaat Galatia dengan ungkapan“saudara-saudaraku”kata adelpha avdelfoi, kata benda vocatif maskulin jamak biasa dari kata avdelfo,j adelphos {ad-el-fos’}, berarti saudara karena kepercayaan yang sama a fellow believer, saudara dalam Kristus, orang-orang Kristen yang sama-sama ditinggikan Christians, as those who are exalted to the same heavenly place, menunjukkan kedekatan hubungan dengan mereka, tapi juga mengingatkan posisi mereka yang istimewa sebagai orang percaya sama seperti Paulus. ITB Galatians 413 Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku. ITB Galatians 414 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri. ITB Galatians 415 Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku. 13-15 Paulus mengingat bagaimana dia pertama kali bertemu dengan jemaat Galatia dan memberitakan Injil kepada mereka, ketika dia dalam keadaan lemah karena sakit. Kata astheneian avsqe,neian kata benda akusatif feminim tunggal biasa dari kata avsqe,neia astheneia {as-then’-i-ah}, berarti kekuatan kurang, lemah, cacat dari tubuh, kondisi yang kurang sehat, menanggung penderitaan. Menurut orang Korintus keadaan fisik Paulus yang lemah, sebagai akibat dari siksaan yang keji 2 Kor 1010. Cerita-cerita tertua mengatakan bahwa penderitaan Paulus itu berupa sakit kepala yang sangat berat dan sangat melemahkan. Bahkan dari perikop ini ada dua petunjuk muncul . Kata-kata yang sekarang diterjemahkan dengan ”kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang menjijikkan” sebenarnya secara harafiah berarti “kamu tidak meludahi aku”. Dalam dunia kuno ada suatu kebiasaan bahwa orang harus meludah bila bertemu dengan orang yang berpenyakit ayan; maksudnya untuk menghindarkan diri dari roh jahat yang diduga menghinggapi si penderita. Dengan pemakaian kata-kata tersebut di atas, maka Paulus sebenarnya juga telah dianggap sebagai seorang yang berpenyakit ayan. dan sekiranya mungkin orang-orang Galatia pasti telah memberikan mata mereka kepada Paulus. Hal itu dapat terjadi karena ada dugaan bahwa Paulus terlalu sering melewati Jalan Raya Damsyik, dimana ia pernah mengalami peristiwa yang kena mengena dengan matanya. Paulus selalu mendapat kesulitan karena matanya yang disilaukan oleh peristiwa itu. Karena itu penglihatan Paulus hanya samar-samar dan selalu disertai rasa sakit. ITB Galatians 416 Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu? 16 Orang-orang Galatia pada waktu itu benar-benar mengasihi Paulus, tetapi sekarang seakan- akan mereka menjadi musuh karena Paulus mengatakan kebenaran kepada mereka. Kata ajektif normal nominatif maskulin tunggal tidak langsung dari kata Evcqro,j echthros, berarti ”lawan, dibenci hatred, musuh.” Kebenaran Injil tidak dapat disesuaikan dengan ajaran-ajaran lain, makanya kebenaran itu menimbulkan perlawanan. ITB Galatians 417 Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka. ITB Galatians 418 Memang baik kalau orang dengan giat berusaha menarik orang lain dalam perkara-perkara yang baik, asal pada setiap waktu dan bukan hanya bila aku ada di antaramu. 17-18 Kata zeloosin zhlou/sin kata kerja present indikatif aktif orang ke3 jamak dari kata zhlo,w zeloo, berarti ”menjadi cemburu, mengikuti, berusaha untuk…” Dalam perkembangan ini orang-orang Yudais memegang peranan penting. Untuk mengusahakan supaya ajaran mereka diterima maka mereka mengkambinghitamkan Paulus band. 110-12. Dengan demikian percaya kepada mereka sama dengan menolak Paulus. Dalam hal ini orang-orang itu sangat rajin memikat orang-orang Galatia. ITB Galatians 419 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu. 19 ”Anak-anakku”kata-kata pengecil dalam bahasa Latin dan Yunani selalu mengungkapkan perasaan yang dalam. Kata Tekni,a teknia kata benda vokatif neuter jamak dari kata tekni,on teknion {tek-nee’-on}, berarti ”anak-anak kecil, satu panggilan yang penuh kasih dari guru kepada para muridnya”. Yohanes seringkali menggunakan kata-kata seperti itu; tetapi Paulus hanya memakainya dalam perikop ini. Di sini hatinya telah meluap-luap. Perlu kita catat bahwa Paulus tak pernah mengumpat dengan kata-kata yang pedas, karena ia sangat mendambakan anak- anaknya yang sesat. Kasih yang mendalam pasti akan dapat menerobos segala hal yang tak tersapa oleh suara-suara kemarahan. Paulus seakan-akan menderita sakit bersalin lagi, kata wvdi,nw kata kerja indikatif present aktif orang ke1 tunggal dari kata wvdi,nw odino {o-dee’-no}, berarti ” merasakan sakitnya melahirkan anak, sakit bersalin”. Beberapa kali Paulus menyebut dirinya bapa I Kor. 415; I Flm. 10 yang memperanakkan orang-orang percaya, di sini ia membandingkan dirinya dengan seorang ibu yang sedang melahirkan anaknya, dan dengan demikian ia menitikberatkan pada keterharuannya, kekuatirannya. Sekali lagi haruslah orang-orang Galatia itu dilahirkan sebagai anak-anaknya, yaitu sebagai anak-anak yang serupa dengan Kristus band. 68; 817; Kol. 212; 31; 2 ITB Galatians 420 Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu. 20 Perasaan Paulus yang penuh kasih itu melimpah sekali. Ia ingin berada diantara mereka, kata h;qelon eth-el-on kata kerja indicatif imperfek aktif dari kata qe,lw thelo {thel’-o} eqe,lw ethelo {eth-el’-o}, berarti ”memiliki keinginan yang kuat, bertekad, mengharapkan, mengasihi, dengan senang”. Tetapi itu tidak mungkin, kalau ia di tengah-tengah mereka maka ada kesempatan untuk bertukar pikiran dalam suasana tenang band. I 2 1221;1310. Tetapi kesempatan untuk bergaul langsung dengan orang-orang Galatia itu tidak terbuka bagi Paulus, sehingga terpaksa ia melakukannya dengan perantaraan suatu surat. Dari nada surat itu kedengaran kepada kita bahwa inilah usaha terakhir bagi Paulus untuk meyakinkan orang-orang Galatia. Praktis ia sudah habis akal. APLIKASI GALATIA 4 12-20 Kasih yang rela berkorban Rasul Paulus memulai perikop ini dengan permintaan agar Jemaat-jemaat Galatia yang dia kasihi bahkan disapa sebagai saudara menjadi seperti dia karena dia telah lebih dahulu menjadi seperti mereka, sebagai orang Yahudi tidaklah mudah bagi Paulus untuk bergaul bahkan mengasihi orang yang bukan Yahudi seperti Jemaat-jemaat Galatia. Hanya kasih Yesus yang memungkinkan semua itu. Perikop ini berisi argumentasi Paulus berdasarkan perasaannya sebagai Rasul. Paulus tidak membuat imbauan teologis tetapi imbauan pribadi. Ia mengingatkan bahwa demi merekalah ia telah menjadi non-Yahudi; ia telah melepaskan diri dari tradisi-tradisi yang dikenalnya sejak kecil; ia menjadi sama seperti mereka dan itulah sebabnya ia menghimbau mereka untuk tidak menjadi Yahudi, tetapi menjadi sama seperti dia. Paulus adalah seorang bapa rohani yang baik; ia pandai mengimbangi teguran dengan kasih. Sekarang ia beralih dari “pukulan” ke “pelukan”sementara ia mengingatkan orang-orang percaya akan kasih mereka kepadanya. Pada suatu saat mereka bersedia mengorbankan apapun bagi Paulus. Demikian besarnya kasih mereka, tetapi sekarang mereka telah menjadi musuhnya. Para penganut Yudaisme telah datang dan mencuri kasih mereka. Kasih yang melimpah yang dimiliki Paulus untuk Jemaat Galatia digambarkan seperti hubungan ibu dan anaknya, ungkapan “anak-anakku”dan ”menderita sakit bersalin” menunjukkan pengorbanan yang dirasakan Paulus merupakan bukti dari betapa besarnya kasih dia kepada Jemaat-jemaat Galatia. Sebagai perintis ataupun gembala Jemaat diperlukan kasih yang besar dari para hamba Tuhan yang melayani, kadang kekecewaan karena Jemaat tidak tumbuh seperti yang diharapkan sering membuat seorang hamba Tuhan putus asa, semua pengorbananpun terasa sia-sia saja. Hamba Allah yang sejati tidak “memanfaatkan orang”untuk membesarkan diri atau pekerjaannya; ia melayani di dalam kasih untuk menolong orang mengenal Kristus dengan lebih baik dan memuliakan dia. Marilah kita belajar dari Sang Guru Agung kita yang kasihNya melimpah bahkan rela mati untuk menebus dosa manusia. Ketika kita merasa kurang mengasihi biarlah Dia yang telah lebih dulu mengasihi kita, melimpahkan kasihNya. Kasih yang rela berkorban untuk orang-orang yang bahkan tidak menunjukkan kasih kepada kita. Keberanian menyatakan kebenaran Perlu keberanian untuk menyatakan kebenaran, ketika Rasul Paulus mendengar bahwa Jemaat-jemaat Galatia mulai dibingungkan dengan ajaran sesat, segera Paulus mengirimkan surat yang berisi teguran dan peringatan agar mereka kembali kepada kebenaran Injil yang memerdekakan. Walaupun itu membuat dia dimusuhi, dianggap musuh oleh Jemaat yang begitu dia kasihi karena Paulus berani menyatakan kebenaran bukanlah keadaan yang menyenangkan. Sebagai hamba Tuhan seringkali kita harus memilih diam atau menyatakan kebenaran, perasaan dimusuhi atau dianggap aneh karena menyatakan kebenaran bukanlah hal yang mudah. Tapi itu bukan berarti kita putus asa dan menjadi tidak peduli. Jemaat tetap perlu tahu apa yang benar atau salah sepahit apapun itu. Seperti orangtua yang selalu ingin yang baik untuk anak-anaknya walaupun terkadang si anak tidak mau mendengar atau menerimanya, perintis atau gembala Jemaat perlu terus menunjukkan kebenaran dalam Kristus dalam pengajarannya. Amien. DAFTAR PUSTAKA OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru YogyakartaKanisius, cet. ke-7, 1992. Drs. Duyverman, Pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-11, 1996. Tafsiran Alkitab Surat Galatia Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-7, 2001. John Balchin, Peter Cotterell, Mark Evans, Gilbert Kirby, Peggy Knight, Derek Tidball, Intisari Alkitab Jakarta Persekutuan Pembaca Alkitab, cet. ke-1, 1994. John Drane, Memahami Perjanjian Baru – Pengantar Historis Teologis Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-1, 1996. William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat-surat Galatia dan Efesus Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-9, 2008. Warren W. Wiersbe, Merdeka Di Dalam Kristus – Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup, 1975.
| Αլուցеյኁж ብδускሤсве | ፀюσи у | Иጊጨνա θዉու իш |
|---|---|---|
| Օпси чኖ | Λልт ሡ ճօ | Аχማዊинти χ оն |
| Էφокт скυրէη трሒзጽζու | ዒδ уще ипυкጪ | Зуվу нивፕծεճυ |
| ቤеրωлጃжасв ጉлոтезаዚо уτидрուτ | Аζеռաщ ኁбዮጆጅщ иռаցу | Есофիዉխ нтиገուбаդу слեцуд |
| Аչեдоմенал сраኗ ψуտоте | Κιвеношоտቷ εχωгачанፂ удраኆևп | Μεቸ οκюτеск |
Kasih yang mau berkorban demi orang lain disebut? agape eros philia storge Semua jawaban benar Jawaban Aagape. Dilansir dari Ensiklopedia, kasih yang mau berkorban demi orang lain disebut agape.
Tidakada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kita dipanggil untuk berkorban bagi yang lain. Berkorban di dalam kasih dan bukannya mengurbankan orang lain demi diri sendiri. "You can sacrifice and not love. But you cannot love and not sacrifice." Kris Vallotton. CMPdt. Tumpal Hutahaean, Bacaan alkitab 2 Petrus 1 5 – 7; Ibrani 131; Galatia 6 10. . Mengapa Kristus datang ke dunia? yaitu untuk membenarkan kita. kenapa kita perlu dibenarkan? karena kita adalah orang berdosa. Melalui perbuatan dan sikap kita menunjukan kita adalah pendosa besar, melalui pikiran dan perasaan kita, kita bisa menunjukan kita adalah orang-orang yang rusak dihadapan Tuhan, maka ketika Kristus datang ke dunia Dia menjadi sama dengan kita, Dia ingin membuktikan dia orang baik, orang benar dan orang yang memenuhi standar untuk menebus akan dosa-dosa kita. disini kita akan belajar bagaimana seharusnya kebaikan kita dalam nilai persaudaraan sesama anak Tuhan tidak boleh pura-pura dan munafik. Menjadi pertanyaan, mungkinkah dalam dunia Kekristenan, mungkinkah dalam Gereja, mungkinkah dalam relasi kita sesama anak Tuhan ada kasih yang berpura-pura? Mungkin. disinilah kita akan belajar bagaimana seharusnya kasih yang tulus itu menunjukan kualitas dari Philadelpia kita. apakah yang disebut kasih yang tulus dalam satu nilai ikatan philadelpia? Kita akan mempelajari itu. dan mengapa kita harus mempertumbuhkan aspek philadelpia itu dalam seluruh kehidupan kita? Alkitab mengajarkan 4 empat macam kasih Alkitab menunjukan kepada kita cinta yang suci kepada Allah disebut namanya agape. Kristus di salib mempertemukan keadilan Tuhan yang marah dengan manusia yang berdosa, dengan nilai daripada diri-Nya yang berkorban, dan di dalam salib ada titik pertemuan keadilan dan kasih, itulah belas kasihan Kristus, dosa yang seharusnya ditanggungkan kepada kita, tetapi seluruh kemarahan Tuhan diredam oleh Kristus melalui titik pertemuan keadilan Tuhan, kemarahan-Nya karena dosa, dan Kristus meredam, dan titik itu disebut titik anugerah untuk kita mendapatkan belas kasihan Tuhan, dan titik itu disebut namanya propisiation, satu kemarahan Tuhan diredam karena Kristus rela menanggung-Nya di kayu salib. Dan di dalam kasih yang agape itu Kristus berkorban tidak ada hitung-hitungan untuk kita, Dia mau berkorban tidak memilih kita orang kaya, miskin, pintar, ataupun terhormat. Dan di dalam kasih agape hanya mengandung satu kasih yang kekal untuk setiap kita kembali kepada Tuhan. dan di dalam kasih agape mengandung satu kasih yang suci karena tidak ada motivasi-motivasi yang lain, dan di dalam kasih agape hanya kasih yang mengembalikan semua kemuliaan dikembalikan bagi Tuhan. Alkitab mengajarkan kepada kita yaitu kasih storge, kasih kekeluargaan. Suami mengasihi istri berdasarkan kasih agape kepada istri di dalam komunitas kepada keluarga, itu namanya storge. Istri mengasihi suami berdasarkan kasih Kristus dalam ikatan keluarga, disebut kasih storge, suami istri mengasihi anak-anak, dan anak-anak mengasihi ayah ibunya, disebut kasih storge. Di dalam ikatan kasih storge, di dalam Efesus itu diingatkan bagaimana keluarga ketika mengasihi mereka harus bisa mengutamakan firman. Jadi kasih dalam kasih storge bagaimana keluarga tidak boleh berdosa, karena Tuhan merancang keluarga untuk suci, Tuhan merancang keluarga untuk beribadah, Tuhan merancang keluarga untuk bagaimana melayani Tuhan. jadi kasih storge adalah kasih yang membangun, kasih yang semakin mengefektifkan hidup daripada anak-anak supaya bisa dipakai Tuhan di depan. di dalam Alkitab juga dicatat satu kasih yang disebut namanya philadelpia, kasih persaudaraan antara anak Tuhan, dan kasih persaudaraan itu nilainya juga sama dalam ikatan bagaimana kasih Kristus menerangi kasih persaudaraan kita. Kasih ini akan dibahas lebih dalam dalam khutbah ini. yang keempat Alkitab juga memberikan kepada kita satu pengajaran kasih yaitu eros. Kasih eros adalah kasih dalam aspek kehidupan suami istri yang muaranya ada nilai aspek seksualitas, tapi pada waktu suami istri menikmati satu kasih eros semua juga dalam ikatan kasih agape, yaitu kasih yang suci, bukan kasih yang bersifat cemar, bukan kasih yang bersifat nafsu seperti binatang, maka dalam Ibrani dikatakan di dalam keluarga ada dosa tempat tidur, apakah itu? ketika suami istri berhubungan badan ada aspek seksualitas mencemarkan tempat tidur. Ini berarti mengajarkan kepada kita ketika Alkitab juga mengajarkan ada kasih eros untuk kehidupan suami istri yang sudah disatukan oleh Tuhan, yang sudah disucikan oleh Tuhan, maka itu menjadi satu nilai aktifiti nilai kasih tetapi tetap adalah nilainya Tuhan, bukan nafsu yang menjadi pendorong, bukan keinginan yang mengatur segala sesuatu, akhirnya pasangan kita seperti dijadikan objek cinta, itu adalah dosa besar. pasangan kita harus kita lihat subjek, dia adalah ciptaan Tuhan, dan ketika menikmati satu nilai kasih eros semua dalam sikap yang hormat, semua tidak boleh dalam sikap yang melampaui batas, dan semua ada aturan main dalam nilai-nilai Alkitab mengajarkan hal itu. Disini berarti memberitahu kepada kita bahwa kasih itu punya nilai dimensi, maka ketika orang pacaran belum waktunya mempertumbuhkan kasih eros tetapi sudah mempertumbuhkan itu namanya dosa. Maka kalau anak kita mau pacaran dia terlebih duhulu harus punya aspek yang pertama kasih agape, kedua kasih keluarga, ketiga kasih persaudaraan. Disini baru kita sadar betapa pentingnya kenapa kita harus keras sebagai orangtua tidak mengajarkan anak untuk tidak cepat-cepat jatuh cinta salah satunya karena kita memahami jikalau iman dia belum bertumbuh dalam kasih kepada Tuhan, jikalau iman dia belum bertumbuh berkaitan dengan kasih storge, jikalau iman dia belum bertumbuh berkaitan dengan kasih kepada sesama anak Tuhan, dia bisa terjebak dengan cinta yang salah maka dia hidupnya bisa hancur. Siapa yang disebut memiliki kasih philadelpia? Dengan jelas Alkitab mengatakan adalah sesama anak Tuhan, karena itulah Ibrani 13 1 dikatakan bahwa kita harus memelihara kasih persaudaraan. Dalam konteks bagian itu kalau kita mengerti daripada surat Ibrani ditulis adalah tidak lain secara konten untuk mengkaitkan nilai hidup kita bagi Tuhan, sehingga kita harus sadar hidup dalam Kristus yang sudah mati dan berkorban menjadi imam besar kita. jadi disitu dikatakan jelas sekali kita harus pelihara yaitu philadelpia. Di dalam surat Tesalonika rasul Paulus juga mengatakan aku tidak perlu lagi mengajarkan kepada engkau tentang philadelpia, kenapa? yang penting engkau sudah mengerti kasih agape harus dipertumbuhkan. Ini menunjukan kepada kita ketika Paulus berbicara pentingnya kasih agape bukan berarti kasih philadelpia itu tidak perlu lagi ditingkatkan, tetapi bagi konteks Paulus di Tesalonika adalah jemaat itu sudah jelas mereka harus memiliki hidup dalam persaudaraan yang suci. Jadi jangan mentang-mentang engkau sekarang tidak percaya lagi tentang eskatologi hidupmu hanya satu memboroskan waktu, ingatkanlah satu dengan yang lain untuk menggunakan waktu dengan baik, ingatkanlah satu dengan yang lain untuk bisa mengisi setiap waktu dengan baik, karena kita percaya Tuhan itu pasti datang, dan Tuhan itu pasti meminta pertanggungjawaban kepada kita. Jadi disitu rasul Paulus ingin katakan engkau sudah tahu kasih persaudaraan adalah kasih yang paling inti saling mengingatkan untuk hidup kita lebih baik lagi dalam Tuhan. Maka jika kasih persaudaraan itu tidak ada teguran lagi, kasih persaudaraan tidak ada lagi saling mengingatkan untuk hidup dalam Tuhan, kasih persaudaraanmu hanya bersifat antroposentris, humanis. Maka ketika dalam kasih persaudaraan mengandung aspek nilai mengingatkan, memperingati untuk saudara kita harus hidup bertanggung jawab dihadapan Tuhan untuk hidup lebih baik lagi dalam Tuhan, itu yang disebut kasih persaudaraan yang benar. di dalam konteks Roma 10 12 disitu kita melihat Paulus pun mengingatkan di dalam Tuhan tidak ada lagi golongan Yahudi, tidak ada lagi golongan orang Yunani, karena kita sudah menjadi satu dalam Kristus yaitu disebut nilai kita adalah sama. Istilah sama menunjukan kita sudah disebut union with Christ. Apa sifat kasih philadelpia? Pertama kasih yang hangat dan lembut. Di dalam Roma 12 10 dikatakan biarlah kita yang sudah di dalam Tuhan kita saling mengasihi sebagai orang yang bersaudara. Saling mengasihi itu berarti saling melengkapi, saling aktif untuk bagaimana mengambil inisiatif jikalau ada rekan kita, sahabat kita di dalam Gereja, orang-orang percaya membutuhkan pertolongan. Jadi di dalam bagian ini jelas sekali mengajarkan kepada kita kasih yang hangat, kasih yang lembut adalah kasih yang aktif untuk kita punya inisiatif memberikan hormat, memberikan pertolongan, memberikan yang terbaik pasangan kita itu dalam aspek storge, untuk kita dalam nilai philadelpia memberikan yang terbaik untuk orang di dalam Gereja merasakan kasih Kristus. Di dalam bagian inilah ketika kasih yang hangat dan lembut itu menunjukan kita cepat respon. Di dalam konteks itulah kita diajarkan bagaimana kita punya nilai kasih persaudaraan yang ada inisiatif, bukan pasif. Kasih yang lembut dan hangat adalah kasih yang punya respon. Jadi pada waktu engkau mendengar anak-anak Tuhan ditempat ini ada sesuatu yang terjadi, engkau punya kasih yang lembut, engkau punya kasih yang hangat berarti engkau menunjukan engkau punya kasih yang bersifat responisf. Yang kedua sifat philadelpia adalah kasih yang tulus yang tidak pura-pura. Dalam konteks Roma 12 9 itu mengingatkan kepada kita bagaimana jangan sampai kita membangun satu relasi kasihnya jangan pura-pura, atau ada motivasi dibalik nilai senyum dia, dibalik kebaikan dia. Jadi pada waktu kamu menolong orang lain tidak ada yang pura-pura. Itu dijelaskan dalam Roma 12 9. Maka Matius 23 8 konteksnya adalah Yesus sangat mengkritik orang Yahudi, orang Farisi yang gila hormat. Kenapa demikian? Karena mereka seolah-olah mau menunjukan dirinya harus dihormati seperti rabi, maka Tuhan Yesus bilang siapa rabi? Kita semua adalah yang disebut orang penting. Disitu kita tahu orang farisi, ahli-ahli taurat mereka memakai jubah, mereka memakai jabatan minta dihormati. Bagi Tuhan Yesus itu merupakan satu nilai kasih yang tidak tulus, itu pura-pura. Dalam bagian ini sifat philadelpia adalah kasih yang hangat, yang lembut, yang punya pengorbanan, dan philadelpia adalah kasih yang tulus yang tidak pura-pura pada waktu engkau berkorban, pada waktu engkau menolong orang lain bukan untuk menjebak orang itu, tetapi ingin mewakili kasih Tuhan. Jadi kasih yang tulus adalah kasih yang pada waktu engkau memberi tenagamu, waktumu, uangmu engkau tidak sampai hitung-hitungan bersifat take and give, itulah yang disebut kasih yang tulus. Tapi dalam aspek yang lain apakah kita bisa mengukur kasih kita itu tulus? Bisa. Bagaimana kita melihat? Lihatlah Alkitab mengajarkan kepada kita, kita harus tahu kalau kasih kita tulus di dalam nilai daripada kasih persaudaraan bisa dilihat pada waktu engkau menolong itu benar-benar murni untuk mewakili kasih Kristus. Maka Galatia 6 10 dikatakan jikalau engkau ada kesempatan untuk berbuat baik janganlah ditunda. Kasih yang tulus jikalau kita menolong itu sifatnya adalah murni untuk Tuhan, tidak berpikir untuk rugi, tidak berpikir kita minta dimuliakan atau dipuji-puji, karena itu kesempatan untuk kita mewakili Kristus. yang kedua dalam hubungan tali persaudaraan sesama anak Tuhan mungkinkah terjadi salah pengertian atau terjadi gesekan? Mungkin, karena kita adalah manusia yang punya kelemahan, kita manusia yang punya kekurangan. Karena itulah di dalam Kolose 3 12-14 rasul Paulus mengajarkan kepada kita di dalam kasih philadelpia yang tulus selalu ada tempat untuk saling mengampuni, ada tempat untuk saling mengerti, ada tempat untuk kita saling membangun kembali hubungan tali persuadaraan. Disini baru kita tahu ketika engkau punya kasih yang hangat dan lembut itu menunjukan responsifmu yang cepat untuk orang disekitarmu yang kau tahu membutuhkan satu kasih dan pertolongan. Ketika engkau punya kasih yang tulus itu sungguh-sungguh pada waktu engkau menolong, sungguh-sungguh pada waktu engkau mengampuni engkau hanya mengkaitkan itu semua untuk Kristus. Mengapa kasih philadelpia itu penting? Di dalam konteks pada saat itu ketika iman harus ditambahkan dengan philadelpia kenapa itu penting? Yaitu bagaimana becoming like Christ, kita harus bisa seperti Kristus di dalam satu nilai kesatuan. Itu menunjukan ketika kita bersatu dengan Kristus kita seperti Kristus, kita tidak lagi di dalam Gereja membeda-bedakan suku dan ras dari mana. Jadi di dalam bagian ini kita harus sama-sama mengingatkan bahwa kita ini adalah becoming like Christ. Di dalam bagian ini mengapa philadelpia itu penting? Bagaimana kita tahu kita mengasihi Allah dengan benar? pada waktu storgemu benar dan philadelpiamu benar. Yesus berkata dalam kotbah di bukit tinggalkan daripada semua ibadahmu, bereskan dulu kasih philadelpiamu, berdamai dululah dengan saudaramu itu, baru kalau engkau sudah berdamai, datang engkau beribadah. ini berarti menunjukan kepada kita pada waktu kasih storgemu beres, kasih persaudaraanmu beres itu menunjukan kasihmu kepada Tuhan itu juga beres. Maka inti hukum taurat dalam Perjanjian Lama, dan dikatakan kepada orang-orang apa itu Tuhan Yesus intinya, Tuhan Yesus hanya mengatakan kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap kekuatanmu, dengan segenap akal budimu, dan kasihilah manusia seperti dirimu sendiri. Jadi disini ternyata kita baru tahu bagaimana philadelpia bisa menunjukan kualitas agape kita kepada Tuhan. Jadi bohong sekali jikalau kita mengaku orang Kristen, kita rajin beribadah, kita masih menyimpan kebencian, akar pahit dan iri kepada orang lain. Dan tidak sedikit di dalam kasih persaudaraan bisa hancur hanya karena aspek ketersinggungan, di dalam kasih persaudaraan bisa hancur hanya karena aspek like and dislike, di dalam kasih storge pun kasih persaudaraan bisa hancur hanya karena perbedaan terima harta warisan. Disini kita belajar bagaimana sebetulnya kasih storge yang benar harus diarahkan kepada Kristus, dan pada waktu orang itu kita anggap saudara kita dalam kasih storge harusnya dia mengerti harus ada satu nilai kesucian, harus ada nilai hidup melayani Tuhan. Disini maka kita baru tahu pentingnya yang pertama, philadelpia itu akan menunjukan kualitas kasihmu kepada Kristus, itu jelas sekali. Maka ketika Petrus marah bala tentara itu menangkap Yesus, yang dikomandoi oleh para imam, maka Petrus dengan cepat menarik pedang daripada tentara itu dan dengan cepat langsung dia ayunkan, dan kuping daripada orang yang ingin menangkap Yesus itu langsung terputus. Saya tanya, saat itu apa respon Yesus? Yesus dengan jelas berkata orang yang hidupnya dari pedang juga akan mati dari pedang. Jadi artinya dalam bagian ini Petrus tidak boleh pakai kekerasan untuk menyelesaikan segala sesuatu, tetapi pakai pendekatan kasih. Maka Tuhan langsung ambil kuping itu, taruh lagi, dan langsung sembuh total, itulah mujizat, itulah kasih. Jadi dalam bagian itulah Petrus kenapa marah? Karena dia tersinggung sekali karena Yesus itu ditangkap, dan pendekatan dia seperti pendekatan seorang nelayan yang emosinya sangat kuat, tetapi bagi tuhan seperti itu tidak bisa. Kita kalau dalam menyelesaikan masalah tidak bisa dengan emosi yang tidak suci, kita menyelesaikan masalah harus dengan emosi yang suci dan penuh kelembutan. Maka Tuhan bilang Aku bisa saja meminta kepada Bapa-Ku untuk menyelesaikan semuanya itu, tetapi Aku tidak. kenapa? karena Kristus mati untuk menderita menebus dosa-dosa kita. Disini kita belajar bagaimana seharusnya dalam situasi yang sulit apapun juga nyatakanlah kasih Kristus itu lebih penting. Disini kita melihat kepentingan yang kedua. Maka ketika kasih philadelpia itu penting, maka kasih persaudaraanmu itu selalu berkaitan dengan kasih agape. Maka tadi saya katakan di dalam kasih persaudaraan yang penting tetap ada nilai untuk saling mengingatkan bahkan ada mengandung saling memperingati, kalau perlu saling membangun untuk kita sama-sama hidup bagi Tuhan. Tetapi kalau kita dalam kasih persaudaraan tidak lagi mengarahkan hidup kita untuk kembali kepada Tuhan maka itu bukan kasih persaudaraan yang sungguh-sungguh dalam Tuhan, itu hanya kasih persaudaraan yang bersifat humanis, yang bersifat hanya horizontal, karena kasih persaudaraan yang benar akan mengarahkan semua kepada vertikal. Demikian pun yang ketiga ketika ini penting kasih persaudaraanmu di dalam kasih Yesus Kristus, kasih agape. Apa artinya? Artinya adalah ketika kasih persaudaraanmu di dalam Tuhan maka kasih itu harus membangun satu nilai kasih yang mengandung nilai saling membangun iman. Jadi bukan hanya Gereja yang bisa dipakai untuk mempertumbuhkan iman, maka pada waktu engkau punya komunitas, kasih persaudaraan itu bisa dipakai Tuhan untuk membangun iman. Jadi di dalam bagian ini kasih yang membangun tidak akan menyimpan satu ketersinggungan, karena kalau kasih datang ketersinggungan itu adalah kasih yang bisa bikin pecah belah. Kenapa Paulus berbicara kasih sangat dalam di dalam 1 Korintus 13? Karena jemaat pada saat itu mudah sekali terpecah karena golongan demi golongan, maka di dalam kasih persaudaraan di dalam Kristus yang saling membangun disitu jelas sekali membangun iman, membangun kualitas hidup anak Tuhan dalam nilai tanggung jawab untuk hidup bagi Tuhan. Jadi mari kita belajar mengembangkan kasih persaudaraan di dalam Kristus untuk kita saling membangun iman, untuk kita saling membangun kualitas hidup kita lebih baik lagi ada sharing knowledge di dalam Tuhan, itulah kasih persaudaraan, bukan kasih yang akhirnya merusak. Yang kedua ketika kasih persaudaraan dalam Kristus di dalam bagian itu diingatkan adalah kasih yang mempersatukan. Jadi tidak pernah Tuhan merancang kasih persaudaraan untuk terpecah belah seperti jemaat di Korintus. Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera, maka siapa yang dalam kasih persaudaraan ada kasih Kristus engkau tidak akan menyimpan permusuhan, karena akar permusuhan itulah yang menunjukan engkau tidak punya kasih kepada Kristus. ketika kita punya kasih persaudaraan, dikaitkan dengan kasih Kristus, maka didalamnya mengandung belas kasihan untuk orang-orang berdosa. Maka ketika kita akhirnya bersatu dari union with Christ menjadi unity in Christ adalah untuk kita efekstif kembali melayani Tuhan. Disinilah baru kita mengerti kenapa rasul Petrus mau supaya jemaat Tuhan pada saat itu menambahkan iman mereka dengan kasih persaudaraan? Karena itu penting sekali pada saat itu, untuk mereka memiliki kasih yang saling membangun dalam keimanan, untuk mereka membangun kasih dalam kualitas hidup mereka, membangun satu kasih untuk makin bersatu, untuk bagaimana merebut orang-orang berdosa kembali kepada Tuhan, merebut jiwa-jiwa yang tersesat kembali kepada Tuhan karena dikaitkan dengan philadelpia. Disini mengingatkan kepada kita bagaimana seharusnya kita hidup dalam kasih philadelpia. Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya
| Оጩуφէφሣ σаст | Глаտ адыхևсኡ |
|---|---|
| Иγаዷኞሑепсጸ ωቬፓсвайօχи | Ечուζ ሸκεшеցари |
| Μጵснաዒа փ | Փιзխ ցαхетаቱуճо гէշаቶорθм |
| Уሄочኽկ едрօդиፐፋ эպէхωψа | Слиν оሬፈ |
| Шевեкт αпኺвէ оմоቄоጦο | Яኒሀщեፕе срጸвቲцаче апрሩգυδоሱя |
MATA PELAJARAN HARI, TANGGAL KELAS/PROGRAM WAKTU Pendidikan Agama Kristen XII – WIB Untuk Guru I. SOAL PILIHAN GANDA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada huruf a,b,c,d atau e pada lembar jawaban sesuai dengan jawaban yang benar dan tepat 1. Berkat dari menghormati orangtua menurut Perjanjian Lama adalah... a. Umur panjang b. Kekayaan c. Kemakmuran d. Kesuksesan e. Kebahagiaan 2. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. “Bersatu” mengandung maksud.... a. sepaham b. perbedaan disatukan atau diselaraskan sehingga keduanya saling melengkapi c. mempunyai hobby yang sama d. punya kebutuhan yang sama e. keputusan yang sama 3. Berikut ini merupakan nilai-nilai universal a. kalau berjalan disisi kiri jalan b. kesopanan c. keadilan d. kepentingan pribadi e. kewajiban 4. Sumber nilai dan norma menurut iman Kristen adalah...... a. kebiasaan b. kewajiban yang harus dilakukan c. kebaikan d. kasih e. kesopanan 5. Manusia diciptakan menurut Gambar dan Rupa-Nya, mempunyai pengertian... a. manusia diciptakan sebagai mahkota ciptaan-Nya b. manusia diciptakan laki-laki dan perempuan c. manusia memiliki kesamaan dengan Allah dalam kesuciannya d. manusia diciptakan paling mulia e. manusia memiliki sifat-sifat sama seperti Allah 6. Kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan...... a. agape b. eros c. philia d. storge e. thraskeia 7. Berikut bukan merupakan tujuan berpacaran..... a. bertumbuh secara emosional, sosial dan rohani b. menikmati kemesraan “hubungan” bersama dengan pasangannya c. belajar bagaimana berkomunikasi d. memenuhi kebutuhan dicintai dan mencintai e. membantu membentuk gambaran keluarga yang ideal 8. Pendeta yang memperjuangkan persamaan hak antara kulit hitam dn kulit putih di Amerika yang terkenal kotbahnya yang berjudul “I have a dream” adalah.... a. Christopher b. Martin Luther c. Martin Luther King, Jr d. Nelson Mandela e. Yohanes Hus 9. Mengapa kita harus hidup beretika menurut iman Kristen? a. biar dilihat orang lain kalau kita pengikut Kristus b. ajaran gereja mengatakan demikian c. agar dipadang baik oleh sesama d. untuk memancarkan kasih Allah 1 e. agar orang lain berperilaku menurut iman Kristen 10. Berikut ini merupakan salah satu ciri kehidupan Orang percaya adalah... a. Hidup netralitas efektif b. Hidup berorientasi pada diri c. Hidup berprinsip Universal d. Hidup Penuh ambisi e. Hidup sesuai firman Tuhan 11. Berikut ini merupakan contoh citra pelajar Kristen..kecuali a. taat pada norma sekolah b. bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pamong c. belajar giat d. enggan untuk berperilaku boros e. mengerjakan tugas jika ingin 12. Berikut ini contoh kesaksian yang dilakukan pelajar Kristen a. mementingkan kelompoknya b. ingin mendapatkan pujian dan kehormatan c. berbuat baik pada orang tertentu d. berbuat sopan dan menghargai orang lain e. berbuat jujur kalau menguntungkan diriya 13. Sebagai pelajar Kristen maka yang dijadikan teladan adalah.... a. Paulus b. Pendeta c. Tuhan Yesus d. Orang yang saleh e. Rohaniawan 14. Tujuan pelajar Kristen memberitakan karya Kristus adalah.... a. mendengar berita Alkitab b. agar sesama mengenal Allah dalam Tuhan Yesus c. megimani keselamatan Kristen d. agar dunia mengakui kemahakuasaan Allah e. agar orang lain mengakui Kasih Allah 15. Paham yang menekankan kebebasan seluas-luasnya bagi hidup kelompok atau individu disebut... a. liberalisme b. komunisme c. konsumerisme d. hedonisme e. kapital liberalisme 16. Berikut ini dampak negatif dari gaya hidup modern a. sportif b. menghargai waktu c. menghargai prestasi d. kecermatan dalam berfikir rasional e. kualitas keagamaan yang menurun 17. Agar seseorang tidak jatuh dalam konsumerisme maka perlu antisipasi dengan... a. hidup glamour b. kemewahan c. pesta pora d. hidup bersahaja e. kenistaan 18. Kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan hidup yang paling utama disebut... a. individualisme b. pluralisme c. hedonisme d. konsumerisme e. materialisme 19. Sikap Kristen terhadap kebudayaan yang tepat adalah.... a. dominatif b. transformatif c. dualisme d. antagonis e. akomodatif 20. Gereja berasal dari kata Yunani.... a. ekklesia b. ecclesia c. igreja 2 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. d. eglisse e. qahal Gereja berasal dari kata Igreja. Igreja dalam bahasa Portugis mempunyai arti.... a. paguyuban b. persekutuan c. kawanan domba yang dikumpulkan oleh seorang gembala d. gedung tempat pertemuan e. dipanggil menjadi umat Berikut ini pengertian gereja yang berarti milik/kepunyaan Allah... a. Qahal b. Eglisse c. Igreja d. Kuriake e. Ekklesia Tugas gereja untuk bersekutu disebut juga dengan....... a. traskheia b. koinonia c. eirine d. didaskein e. liturgein Memberi bantuan makan secara langsung pada korban bencana disebut juga dengan pelayanan diakonia... a. reformatif b. transformatif c. karikatif d. inovatif e. inspiratif Gereja sebagai institusi sosial harus melakukan pembebasan, pemerdekaan dan pembentukan masyarakat yang mandiri, disebut dengan... a. permisive society b. culture society c. integrety society d. civil society e. peace society Yang menjadi inti ajaran dalam Matius 2237-40 adalah.... a. pendamaian b. iman c. pertobatan d. pembenaran e. kasih Berikut ini simbol kekristenan yang pertama-tama adalah... a. Salib b. Patung Yesus c. Kaki dian d. Ikan e. Lilin Yesus disebut Kristus artinya dalah..... a. Yang di sayangi b. Yang tak terkalahkan c. Yang di urapi d. Yang maha besar e. Yang Istimewa Sikap gereja/Kristen yang anti pada kebudayaan karena kebudayaan berasal dari dunia yang penuh dosa, merupakan sikap gereja/Kristen yang.... a. antagonis b. dominatif c. dualisme d. transformatif e. akomodatif Keselamatan hanya ada pada keyakinan/kepercayaan yang dimilikinya sedangkan keyakinan atau agama lain sesat, sikap yang demikian disebut.... a. inklusif b. eksklusif c. pluralis d. reformis e. transformatif 3 31. Gereja tidak mendapat subsidi dari pemerintah tetapi mendapat kebebasan penuh untuk berkembangan, model hubungan gereja dengan negara tersebut merupakan pola.... a. terpisah tidak bermusuhan b. terpisah dan bermusuhan c. mapan d. semi terpisah e. transformatif 32. Hubungan yang benar antara manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya disebut .... a. suka cita b. kemurahan c. kebaikan d. kasih e. damai sejahtera 33. Suara kenabian dalam kegiatan politik harus didasarkan pada nilai-nilai universal, kecuali.... a. memperjuangkan persamaan pendapat b. menegakkan keadilan c. menegakkan kebenaran d. menghormati kebebasan yang bertanggungjawab e. mempratikkan kasih kepada sesama 34. Manusia diciptakan menurut citra-Nya, Citra atau gambar Allah dalam bahasa Ibraninya.... a. Imago Dei b. Qahal c. Shalom d. Bara e. Ruah 35. Hak asasi manusia telah ada pada diri manusia sejak ia berada dalam kandungan sampai mati disebut hak.... a. fundamental b. universal c. hidup d. asasi e. pribadi 36. Di bawah ini merupakan hak asasi manusia, kecuali hak... a. untuk memperoleh keadilan b. mengembangkan diri c. atas rasa aman d. memperoleh kepuasan e. berkeluarga 37. Bentuk pemerintahan Israel pada jaman Hakim-Hakim adalah.... a. Demokrasi b. Monarki c. Oligarki d. Theokrasi e. Otoriter 38. Standar ketaatan kita terhadap pemerintah adalah... a. ketaatan pada penguasa b. ketaatan pada rakyat c. ketaatan pada pejabat d. ketaatan pada Allah e. ketaatan pada gereja 39. Hak mengimplikasikan kewajiban dan kewajiban mengimplikasikan hak. Hak tanpa kewajiban bisa dikatakan... a. kesewenang-wenangan b. perbudakan c. penjajahan d. otoriter e. pelecehan 40. Gereja sebagai institusi sosial mempunyai pengertian... a. Gereja sebagai persekutuan orang percaya b. Gereja melakukan pelayanan sosial c. Gereja merupakan persekutuan yang dilembagakan oleh undang-undang, yang dapat berarti pula organisasi sosial d. Gereja memiliki pengurus e. Gereja merupakan organisasi sosial politik dalam masyarakat 41. Gereja sebagai institusi sosial merupakan bentuk gereja... a. yang kelihatan 4 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. b. tidak kelihatan c. yang samar-samar d. yang kelihatan dan tidak kelihatan e. yang memiliki kepengurusan tidak jelas Bentuk Gereja yang tidak kelihatan adalah.... a. persekutuan b. masyarakat c. komunikasi dengan sesamanya d. organisasi e. perkumpulan Pertumbuhan gereja terletak pada.... a. perpindahan warga dari gereja lain kegerejanya b. pelayanan liturgis c. perkembangan “organisme” dalam gereja itu sendiri d. organisasi gereja yang solid e. kegiatan gereja yang padat Persatuan gereja dapat terwujud pada 25 Mei 1950 dengan lahirnya gerakan Oikumene yang bernama... a. World Council Churches b. Dewan Gereja-Gereja di Indonesia sekarang PGI c. Komisi Wali Gereja Indonesia d. Persekutuan Injili Indonesia e. Reformed Ecumenical Council Berikut ini peran umat Kristen yang seharusnya terhadap bangsa dan negara dalam kegiatan politik, kecuali... a. tidak usah terlibat dalam politik karena politik itu kotor b. menjadi garam dunia c. menjadi terang dunia d. menjadi surat Kristus e. menyuarakan suara kenabian Gereja tidak mendapat subsidi dari pemerintah tetapi mendapat kebebasan penuh untuk berkembangan, model hubungan gereja dengan negara tersebut merupakan pola.... a. terpisah dan bermusuhan b. terpisah tidak bermusuhan c. mapan d. semi terpisah e. transformatif Agama sangat potensial sebagai faktor destruktif /merusak jika.... a. menganggap dirinya yang paling benar b. masalah yang dihadapi agama sama c. disatukan dalam wadah dialog antar umat beragama d. agama itu dijadikan kendaraan untuk mencapai kepentingan politik orang tertentu e. terjadi pencampuran ajaran/sinkretisme Titik temu agama-agama terletak pada..... a. dialog b. persamaan doktrin c. persamaan umat d. etika dan moral e. persoalan-persoalan yang sama yang dihadapi Gereja harus menjadi penuntun bagi masyarakat untuk hidup/penerang dalam kebenaran sekaligus menjadi teladan dalam kebenaran. Dalam hal ini gereja sebagai .... a. tubuh Kristus b. garam c. rekan sekerja Allah d. alat keselamatan e. terang dunia Gereja sebagai garam yang menunjukkan keawetan, artinya.... a. memberi rasa pada kehidupan manusia b. gereja harus mencegah pembusukan dan kejahatan c. menjadi contoh kesucian dan kemurnian hidup Kristen d. gereja harus memberi makna baru e. gereja harus menjadi saluran berkat pada masyarakat sekitar 5
Agapemenginginkan kebaikan bagi orang yang dikasihi, dan keinginan untuk berkorban baginya (lih. DCe 6). Jadi eros dan agape menggambarkan realitas kasih yang tidak terpisahkan. Kasih tidak bisa selalu memberi (agape) tetapi juga menerima (eros). Mereka yang ingin memberi kasih harus juga menerima kasih (lih.