🧩 Pertanyaan Tentang Akhlak Tasawuf
Kalaukita tidak tahu, kita bertanya ke yang lebih tahu. Nah pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai akhlak dan adab dalam islam. Pertanyaan Tentang Konsep Akhlak Dalam Islam Jejak Belajar Dahulu pernah merusak puasanya sejak beberapa tahun dan tidak. Pertanyaan tentang akhlak dalam islam. Disebutkan bahwa akhlak adalah buah dari keimanan dan keistiqomahan seseorang
Nah pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai akhlak dan adab dalam islam. Namun ini berupa tanya jawab tentang adab dan akhlak dalam islam, bagaimanakah islam memandang adab dan akhlak dalam kehidupan perlu kita ketahui agar dalam melakukan aktivitas menjadi lebih baik. 12 pertanyaan tentang adab dan akhlak dalam islamBerikut tanya jawabnya...1. Ustadz, bagaimana sih adab yang baik dalam memberi zakat? dan apakah zakat itu bisa dititipkan untuk dibayarkan karena alasan tertentu ?Adab yang baik dalam memberi zakat yaitu dengan cara kita yang membawakan langsung ke rumah yang bersangkutan, sebagai penghormatan kita kepada Mustahik. apakah bisa diwakili ? insya Allah bisa, baik melalu orang lain ataupun lembaga zakat itu tidak boleh adalah yaitu dengan cara mengumpulkan orang yang banyak kemudian berdesak- desakan, bahkan berpanas-panasan, sehingga banyak yang jatuh pingsan atau bahkan yang meninggal karena semua berebutan... ini adalah sesuatu yang kurang baik dan tidak dibenarkan. Bisa jadi bukan pahala yang dapatkan akan tetapi dosa. Ini yang biasa sering kita lihat selama Apa hukumnya jika rambut diwarnai apakah shalat kita akan sah atau tidak ? Bismillahirrahmanirrahim.. jadi sholat akan batal ketika kita meninggalkan syarat dan rukun sholat. baru batal sholatnya kita. Gimana kalau rambut itu diwarnai. apakah tidak batal sholat ? ya tidak batal, kecuali dia mewarnai rambutnya ketika pas sholat.. ya tentu saja batal Hukum tentang mewarnai rambut yang tidak boleh itu mewarnai rambut putih kemudian dihitamkan kembali. Itu yang tidak boleh3. Maaf, saya Orang Nya Baru Muallaf... Bagaimana hukum ketika saya menduduki Alkitab ???Baik, gimana kalau kita duduki Al kitab apa tidak apa-apa? sebelum saya jawab, saya mau tanya dulu, apa maksud anda menduduki Al kitab? Kalau Alasannya karena tidak Adami tempat duduk kak, jadi saya duduki Al kitab, ini namanya alasan yang mengada ngada. Nah menduduki Al kitab, ataukah kitab-kitab umat agama lain adalah perbuatan dari akhlak yang tercela. Karena itu sebagai bentuk ledekan kita kepada agama lain dan ini tidak dibenarkan dalam Islam. Bukan bgini akhlak yang diajarkan dalam Manakah Yang Lebih Penting, adab atau akhlak ?Baca juga Adab dan Akhlak, Samakah ??Dalam Islam adab itu lahir atau ada karena akhlak, akhlak itu terbentuk dari kita melaksanakan syariat Allah SWT.. Itulah saya katakan tadi akhlak adalah kemuliaan dari sikap, perilaku atau perangai yang baik dan lahir dari ibadah yang benar kepada ibadah yang benar kepada Allah akan melahirkan akhlak yang baik.. singkatnya. Orang yg bertakwa pasti bagus akhlaknya. Orang yang bagus akhlak maka akan terjaga adab-adab dalam setiap perbuatan dalam Islam adab itu tidak berdiri sendiri akan tetapi hasil bentukan dari ibadah kita kepada Biasa kita mendengar bahwa "lebih mulia orang yang beradab dari pada berilmu"... Dan itu biasa disalah artikan. para ulama-ulama yang tutur kata lembut dan sopan lebih dicintai dari pada ulama yang tegas atas kemungkaran... Sehingga orang lebih suka yang beradab dari pada berilmu dengan anggapan demikian. Bagaimana cara menanggapi ungkapan diatas... Ungkapan yang mengatakan bahwa sebelum kita belajar suatu ilmu maka belajar adab adalah sesuatu yang harus didahulukan. Ini benar, dan ini adalah bagian dari akhlak.. Kenapa ini penting karena kita bisa menempatkan ilmu kita dengan benar sesuai contoh, liat ada orang baru ngaji, dengar satu ayat dari ust nya yang dari Arab lagi. Langsung setelah pengajian.. setiap yang dia lihat langsung ini bid'ah, itu bid'ah, bahkan mukanya antum juga dibilangi bid'ah. Padahal yang dia bid'ahkan ini perkara furuiyah perkara cabang. Maka sudah pasti orang akan jengkel sama inilah pentingnya adab yang dilahirkan dari akhlak.. sekarang banyak yang seperti ini, umat Islam tidak bisa menempatkan ilmunya, dia masih bingung dalam perkara apa saja kita boleh berbeda dan bagaimana sikap kita disitu. Dalam perkara apa saja kita tidak boleh berbeda dan bagaimana sikap kita ada juga yang biasa menyampaikan begini kita ada ust menyampaikan sesuatu yang bikin resah akan tetapi dia bersandar pada dalil yang kuat, tapi karena bikin resah, maka masyarakat bilang.. ustad ini nggak adalah suatu kekeliruan, emangnya Al-Quran ini hanya menyampaikan yang enak-enak saja. Coba dibaca baik-baik surah saba ayat 28, Rosul diutus membawa kabar gembira dan peringatan. Jadi wajar kalau membuat kita resah, apakah kaum kafir Quraisy nggak resah ketika disampaikan Al Qur'an kepadanya, tentu ia resah orang kafir Quraisy, ketika Rosul bacakan ayat tentang orang munafik pada sahabat, hal itu membuat sahabat itu resah.. takut kalau dia orang munafikAdab harus terbentuk dari akhlak dan akhlak harus terbentuk dari ibadah yang benar kepada Allah..6. Bagaimana islam mengambil peran dalam adab dan akhlak seseorang, saya pernah mendengarkan dan membaca bahwa perilaku adab seorang anak tidak jauh dari adab orang tuanya, seperti layaknya pepatah buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya, jika seperti itu apa bisa di katakan bahwa adab seorang anak, lahir dengan sendirinya, namun yang kita lihat di masa sekarang pergaulan bebas marak diperbincangkan oleh khalayak masyarakat saat ini, berarti adab anak itu pergaulan bebas lahir karena hasil dari adab orang tuanya?Seperti yang saya sampaikan tadi bahwa adab itu buah, buah dari apa yaitu buah dari ketaatan kepada benar ungkapan yang mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, kecuali kalau pohon itu ada dipinggir sungai, pasti buah akan jauh dari ini ungkapan bahwa anak sikapnya tidak jauh beda dari ortunya. Ya, pasti lah bgitu karna orang tualah manusia pertama yang membentuk karakter anaknya. Oleh sebab itu anak bisa jadi penyebab ortunya masuk surga, bisa juga penyebab masuk ketika ada anak nakal suka maksiat, apakah semuanya salah ortunya.. jawabannya tergantung. Tergantung dimana?Tergantung kalau anaknya belum baligh maka ortunya bertanggung jawab sepenuhnya.. tapi kalau sudah baligh maka kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri. Makanya gunakan akal kita sebaik baiknya untuk mendapatkan hidayah, masih ingat kisah bapak nya nabi Ibrahim, dia itukan pembuat patung. Asar namanya.. sikap nabi Ibrahim beda dengan bapak nya kan, kenapa ?? karena nabi Ibrahim pakai kisah nabi Nuh ? gimana anaknya mati tenggelam gara-gara ia tidak mau naik ke perahu. Bedakan sikapnya, karena anak nabi Nuh tidak gunakan akalnya..Gimana paham sampai disini?Baca juga Tanya Jawab seputar Habits 7. Ada hukum qisas nyawa di bayar nyawa nah, pertanyaan saya bagaimana kalau ada seorang bapak yang membunuh anaknya ??? Baik, bapak bunuh anaknya gimana hukumnya.. Jadi, sebelum dijawab maka harus diperjelas dulu faktanya, kenapa bapak ini bunuh anaknya atau mungkin sebaliknya kenapa anak ini bunuh bapak dulu harus diperjelas, kenapa?Karena dalam akhlak Islam tidak selamanya yang membunuh itu dihukum qishos. Tergantung kasusnya, ada perang badar ada anak yang bunuh bapaknya, ada saudara yang bunuh saudara kandungnya.. kenapa?Karena mereka mau membunuh Rosul, apakah mereka di qishos jawabannya tidak justru mereka dapat pahala yang besar..Tapi, kadang membunuh orang kafir juga bisa buat kita berdosa. Kapan yaitu kita membunuhnya tanpa alasan yang Haq. Jadi harus diperjelas dulu Ustadz, saya pernah dengar kalau Katanya imam syafi'i pernah berkata di akhir zaman ikutilah ulama yang kebanyakan dibenci oleh orang kafir... Apakah itu benar ?Ya benar.. Karena terus seharusnya antara Umaro penguasa dan ulama itu hubungannya bukan bergandengan tangan.. Akan tetapi hubungannya itu adalah muhasabah, mengoreksi penguasa, kenapa dikoreksi karena ulama sayang dengan umaronya. Supaya tidak masuk neraka. Akan tetapi kalau umaronya selalu dikoreksi jengkel juga, lebih baik disikat saja dan kasi masuk di kondisi demikian ulama-ulama dunia, yang cuman cari ketenaran akan mengatakan lebih baik nempel di penguasa. Gimana caranya nempel?? Tidak usah protes-protes apa yang dilakukan penguasa, dukung aja Habib bahar bin smith, pernah tersandung kasus tentang penganiayaan anak. Apakah tindakanya memukul orang itu benar karena telah menghina para habaib?Untuk menjawab ini, maka terlebih dahulu liat surah An-Nahl ayat 125, karena ini adalah metode baku dalam dakwah yang dicontohkan oleh Rosul. Dakwah dengan hikmah dan dengan hasanah/pelajaran yang baik, dan berdebatlah dgn cara yang baik pula. Ini landasan dakwah bagaimana kasus dari habib Bahar, Maka ini perlu pendalaman kasus, mengapa Habib Bahar ini pukul seorang anak?Saya katakan tadi bahwa kekerasan adalah jalan terakhir menyelesaikan masalah.. seumpamanya gini, ketika ada orang yg hina kita. Mungkin kita masih sabar, tidak menghiraukan, kemudian orang ini ngelunjak dia hina bapak dan ibu kita dengan kondisi fisiknya. Mungkin kita masih sabar dan menasehatinya sambil asah parang , tapi ketika hina ibu kita dengan perkataan menjijikkan mohon maaf seperti pelacur. Apa yang antum akan lakukan ?? Tentunya Sangat Marah kan, bahkan bisa dengan kekuatan sudah berapa kali diingatkan, makin menjadi-jadi. Laporan juga sama pihak yang berwajib tidak ditindak. Ya sudah.. terpaksa kita yang sikat jadi kasus-kasus yang seperti ini itu harus didalami dulu, lalu akan dihukumi. Tidak boleh langsung diberikan stigma kepada Habib Bahar bahwa dia orang yang tidak baik akhlaknya dan lain Ustadz afwan, biasanya kita melihat anak remaja kini yang mungkin luar biasa pintar namun nggak berakhlak. Dirumah dan disekolah perlakuanya bedah. Dirumah perlakuanya terhadap orang tua nggak bagus. Sedangkan disekolah dengan gurunya bagus. Apakah nilai yang dia dapat nggak ada gunanya karena nggak berbakti dengan orang tuanya ?Ada beberapa faktor membuat orang Lingkungan Remaja itu dapat berubah karena pengaruh lingkungan, misalnya di sekitar mereka banyak berteman dengan orang-orang yang kaya, maka pola hidupnya pun berubah. Gayanya berubah, cara berpakaiannya pun berubah, dan pemahamannya pun ikut berubah. Sesuai apa yang dia jika remajanya dia ikut dengan orang-orang yang shaleh atau selalu berteman dengan orang berilmu, maka dia mengikuti apa yg di pahami..Seperti cerita .."Imam Abu hanifah yang masa remajanya sibuk berdagang, sibuk berbisnis karena imam hanafi dahulunya ikut dengan ayahnya berdagang di jazirah arab".. seiring dengan sibuk nya berjualan dia bertemu dengan temannya yang di ajaklah untuk mengaji. Dengan itu beliau langsung memberikan tanggung jawab dagangannya kepada org lain dan setelah itu. Imam Abu Hanifah mulai belajar dan berguru Kepada Syekh Hammad, berguru kufah, dan ke ajakan temannnya beliau langsung berguru dan mengajar sehingga kehidupannya bermanfaat bagi orang Keinginan, seseorang bisa berubah karena faktor kenginan. Mengapa ?Ada orang yang berubah karena menginginkan sesuatu, seperti ada orang yang beribadah karena ingin dilihat, ada orang yang dekat dengan gurunya karena menginginkan sesuatu atau dengan harapan di mudahkan nilainya..dll3. Bahkan ada remaja berubah dengan hanya menonton televisi, seperti menonton sinetron dengan apa yg dia lihat dan di pahami dengan itu sekejap akhlaknya pun nilai dan ilmu yang dia dapat tidak berkah, sebab akhlaknya buruk kepada orang tuanya. Sebab dalam menuntut kita perlu doa dari kedua orang tua. Maka dari itu kita berdoa kepada Allah swt untuk terhindar dari akhlak yang Bagaimana Pentingnya Adab dan akhlak Dalam Islam ?Shalat di Masjid itu penting, tapi Adab dalam Masjid itu lebih penting. Shalat itu penting, namun Adab dalam Shalat itu lebih penting. Membaca Al Qur'an itu penting, namun Adab membaca Al Qur'an itu lebih Amalan tanpa Adab sedikit Keberkahannya. Adab adalah menganggungkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Agama. .Ibunda Imam Malik, pernah berpesan kepada putranya, "Wahai Malik, ambillah dari Gurumu Adabnya, sebelum Ilmunya".Imam Malik berkata; Saat aku kecil ibuku pernah melilitkan sorban di kepalaku sambil berpesan Wahai Malik, pergilah engkau kerumah Imam Robi'ah untuk menuntut ilmu tetapi hendaknya kau pelajari mengenai adab terlebih dahulu dari pada seorang murid imam Malik berkata kepada anaknya; wahai anakku, ketahuilah bahwa kau pelajari satu bab tentang adab lebih aku suka dari pada kau pelajari 70 bab mengenai murid Imam Malik berkata; Aku belajar kepada imam Malik selama 30 tahun, terlebih dahulu beliau berorientasi mendidik murid-muridnya selama 20 tahun terkait adab. Setelah itu baru mengajarkan ilmu selama 10 tahun.“Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka”.Lahirnya para Ulama tidak lepas karena orang tuanya memuliakan Adab. Al Fatih, Panglima besar penakluk Konstantinopel Istanbul tidak lepas karena orang tuanya sangat memuliakan Bagaimana Akhlak yang baik dalam bercanda !Canda yang proporsional bisa mengakrabkan teman duduk, menghilangkan kekakuan suasana, serta mengusir kejenuhan dan hanya itu, bercanda juga bisa bernilai ibadah. Bila dengan canda kita membuat hati orang lain berbahagia, tentu niatnya harus karena lagi Islam sangat menganjurkan untuk saling membahagiakan sesama muslim. Tapi, dalam bercanda haruslah tetap memperhatikan adab, akhlak dan batasan canda bisa saja berujung dosa dan menyisakan penyesalan. Misal, memanggil teman dengan nama orangtuanya. Oleh sebagian orang ini dianggap bercanda. Tapi, bagi orang lain ini adalah sebuah teman kita tidak senang dengan hal tersebut, maka jangan lakukan hal itu padanya. Intinya, jangan lakukan pada orang lain yang engkau sendiri tidak senang bila hal itu terjadi perlu diperhatikan saat bercanda pada lawan jenis. Tidak boleh mengatakan "sayang, cinta, mama-papi", termasuk mengirimkan emotion kiss dengan alasan 'kami cuma bercanda kok. Tidak ada kata bercanda dalam perkara yang Allah bercanda tapi jagalah perasaan orang lain, karena ini adalah hal paling penting dalam sebuah persahabatan. Jangan sampai kita merasa bahagia, tapi justru ada hati yang terluka. Kan nggak enak luka karena tajamnya pedang itu bisa hilang dengan hitungan hari. Tapi, luka sebab lisan itu bisa dibawa sampai mati. Maka jagalah hati. Caranya?Dengan menjaga sikap dan lisan. Setiap ucapan maupun perbuatan, haruslah dipikirkan terlebih dahulu sebelum Nabi Saw. berikut bisa jadi renunganالْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ُ Ù…َÙ†ْ سَÙ„ِÙ…َ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ُونَ Ù…ِÙ†ْ Ù„ِسَانِÙ‡ِ ÙˆَÙŠَدِÙ‡ِ"Yang disebut Muslim adalah orang yang menyelamatkan muslim lainnya dari bahaya lisan dan tangannya".[HR. al-Bukhari, shahih]Hadis diatas menjelaskan kepada kita tentang kriteria muslim yang sejati, yaitu lisannya senantiasa berkata baik meskipun saat yg menurut kita candaan, boleh jadi menurut orang lain itu sebuah hinaan. Kalaupun harus bercanda, jangan pernah bumbui dengan adab yang selayaknya canda dilakukan terlalu sering, apalagi secara terus-menerus. Orang bijak juga menuturkan"Siapa yang banyak bercanda, hilanglah kewibawaannya".Canda dalam ucapan ibarat garam dalam makanan. Apabila tidak digunakan garam, atau penggunaannya berlebihan, maka ia baru dikatakan jiwamu yang letih oleh keseriusan, niscaya ia akan rileks. Hilangkanlah kepenatanmu dengan sedikit canda, namun jika kamu memberinya gurauan hendaklah ia sekadar garam untuk membumbui makanan. Paham kan...12. Bagaimana jika ada akhwat yang memakai cadar atau hijab, namun selalu selfie dan memamerkannya ?Pake cadar, tapi dengan muda berselfie riya dengan laki-laki yang bukan mahram, bahkan pergi jalan bareng dengan laki-laki yang belum halal, lalu dimanakah fungsi cadar dan hijab itu? Sungguh hal itu bukanlah akhlak seorang muslimah solehah, justru akan merusak citra wanita yang berhijab terkhusus yang telah bercadar. Rasa malu bagi wanita itu lebih penting dari pada cantik. Banyak yang cantik, tapi kurang rasa malu. Tidak malu jalan berduaan sama laki-laki yg bukan mahram, tidak malu berselfie riya dengan laki-laki sebelum halal. Bukan menyalahkan cadar dan Hijab, tapi mengingatkan kembali esensi dari Hijab adalah untuk menutupi, menjaga keindahan diri dari laki-laki yang bukan mahram. Lalu dimanakah esensi Hijab bila dengan mudah diajak jalan sama cowok? gampangan berselfie riya? Pantaskah?Semoga bisa jadi renungan buat seluruh mungkin sekian pembahasan mengenai adab dan akhlak. Semoga dengan tanya jawab diatas dapat lebih meningkatkan ketakwaan dan senantiasa dalam menjaga adab dan akhlak sebagai muslim yang beriman kepada Allah. Andi Aksa Perkenalkan nama saya Andi Muh. Aksa Asri atau yang dipanggil Aksa, saya adalah seorang pelajar dari salah satu sekolah Favorit di Makassar. Di blog yang saya bangun ini kami berusaha membuat artikel yang benar-benar berkualitas dan tentunya Original.
Akhlakyang buruk pasti akan merusak, akhlak yang baik akan mengarahkan pada keseimbangan. "Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu." (QS Ar Rahman 7-9) Hubungan Akhlak dan Tasawuf. Dalam ajaran akhlak islam dan tasawuf tentu tidak ada yang bertentangan secara substansi.
Pertanyaan Tentang Akhlak Soal Uraian Soal Esai Essay Contoh Soal Beserta Jawabannya Untuk Mahasiswa Untuk Siswa Pelajar Selamat datang, pada halaman ini kami mempublikasikan beberapa pertanyaan penting tentang Akhlak dan Jawabannya. Pertanyaan tentang Akhlak ini bisa dijadikan berbagai macam kebutuhaan akademik, baik pada tingkatan perguruan tinggi mahasiswa, atapun untuk untuk pelajar. Sedangkan jawaban dari pertanyaan tentang Akhlak ini, bisa dikondisikan dengan mereka yang menjawab, tentunya kedalaman jawaban mahasiswa berbeda dengan pelajar. Tapi, kumpulan pertanyaan di bawah ini, juga dibisa dimanfaatkan untuk pembaca secara umum. Pada akhir prolog halaman ini, kami mengucapkan, selamat membaca “kumpulan contoh pertanyaan tentang Akhlak” beserta jawabannya,semoga bermanfaat. 30 Pertanyaan Tentang Akhlak Berikut adalah 50 daftar contoh pertanyaan tentang Akhlak, tetapi bisa jadi kurang atau lebih tergantung keluasan pengetahuan yang dimiliki. Anda bisa kembangkan struktur bahasanya sesuai kebutuhan Apa pengertian akhlak dalam Islam? Jawaban Akhlak dalam Islam adalah perilaku dan tindakan yang sesuai dengan ajaran agama, baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia. Akhlak juga mencakup sikap dan perilaku yang mencerminkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Apa saja nilai-nilai akhlak yang dijunjung dalam Islam? Jawaban Beberapa nilai-nilai akhlak yang dijunjung dalam Islam antara lain jujur, adil, sabar, sopan santun, rendah hati, kasih sayang, dan toleransi. Nilai-nilai akhlak tersebut dijadikan dasar dalam perilaku dan tindakan sehari-hari. Bagaimana agama Islam memandang pentingnya akhlak dalam kehidupan seorang muslim? Jawaban Agama Islam memandang pentingnya akhlak dalam kehidupan seorang muslim karena akhlak menjadi bagian dari ketaqwaan kepada Allah SWT. Melalui akhlak yang baik, seseorang dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai hamba Allah dan sebagai manusia yang berinteraksi dengan sesama. Bagaimana cara meningkatkan akhlak dalam Islam? Jawaban Cara meningkatkan akhlak dalam Islam antara lain dengan memperdalam pengetahuan agama, menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh, melakukan amal sholeh, dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri. Selain itu, seseorang juga perlu menghindari perbuatan yang buruk dan memperkuat hubungan dengan Allah dan sesama. Apa hubungan antara akhlak dan keberhasilan dalam kehidupan dunia dan akhirat? Jawaban Hubungan antara akhlak dan keberhasilan dalam kehidupan dunia dan akhirat sangat erat. Dalam Islam, seseorang yang memiliki akhlak yang baik akan mampu meraih keberhasilan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Akhlak yang baik juga menjadi bekal dalam memperoleh keberkahan dan keberhasilan dalam hidup. Apa pengertian akhlak dalam konteks pendidikan? Jawaban Akhlak dalam konteks pendidikan adalah perilaku dan tindakan yang mencerminkan karakter dan moralitas yang baik. Pendidikan akhlak bertujuan untuk membentuk pribadi yang memiliki akhlak yang baik dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang diakui oleh masyarakat. Apa tujuan pendidikan akhlak? Jawaban Tujuan pendidikan akhlak adalah untuk membentuk pribadi yang memiliki moralitas dan karakter yang baik. Pendidikan akhlak juga bertujuan untuk membentuk individu yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang diakui oleh masyarakat. Bagaimana pendidikan akhlak dapat diimplementasikan dalam kurikulum pendidikan? Jawaban Pendidikan akhlak dapat diimplementasikan dalam kurikulum pendidikan dengan memperkenalkan nilai-nilai moral dan etika dalam setiap mata pelajaran. Selain itu, pendidikan akhlak juga dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan program bimbingan dan konseling. Apa peran guru dalam pendidikan akhlak? Jawaban Guru memiliki peran penting dalam pendidikan akhlak karena guru menjadi panutan bagi siswa dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama. Guru juga dapat membantu siswa untuk memahami nilai-nilai moral dan etika yang diakui oleh masyarakat. Bagaimana pendidikan akhlak dapat membantu mengatasi masalah moral dan etika dalam masyarakat? Jawaban Pendidikan akhlak dapat membantu mengatasi masalah moral dan etika dalam masyarakat dengan membentuk individu yang memiliki karakter dan moralitas yang baik. Dengan memiliki akhlak yang baik, individu akan lebih mudah menyelesaikan masalah moral dan etika dalam masyarakat. Apa pengertian akhlak dalam psikologi? Jawaban Akhlak dalam psikologi adalah perilaku dan tindakan yang mencerminkan karakter dan moralitas yang baik dari sudut pandang psikologi. Akhlak dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup seseorang. Bagaimana psikologi memandang pentingnya akhlak dalam kehidupan seorang individu? Jawaban Psikologi memandang pentingnya akhlak dalam kehidupan seorang individu karena akhlak dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang. Dengan memiliki akhlak yang baik, seseorang akan lebih mampu mengelola emosi, mengatasi stres, dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain. Bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi pembentukan akhlak seseorang? Jawaban Lingkungan dapat mempengaruhi pembentukan akhlak seseorang dengan memperkenalkan nilai-nilai moral dan etika yang diakui oleh masyarakat sekitar. Lingkungan juga dapat mempengaruhi pola perilaku dan interaksi sosial yang menjadi dasar pembentukan akhlak seseorang. Bagaimana cara meningkatkan akhlak dari sudut pandang psikologi? Jawaban Cara meningkatkan akhlak dari sudut pandang psikologi antara lain dengan memperkuat pengetahuan dan kesadaran akan nilai-nilai moral dan etika, berprilaku positif, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. Selain itu, seseorang juga perlu memperhatikan kondisi psikologis dan emosional untuk meningkatkan akhlaknya. Apa peran psikologi dalam membantu individu untuk memperbaiki akhlaknya? Jawaban Psikologi memiliki peran penting dalam membantu individu untuk memperbaiki akhlaknya karena psikologi dapat membantu individu untuk memahami diri sendiri, mengelola emosi, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. Psikologi juga dapat membantu individu untuk mengatasi masalah psikologis yang dapat mempengaruhi pembentukan akhlaknya. Apa pengertian akhlak dalam konteks bisnis? Jawaban Akhlak dalam konteks bisnis adalah perilaku dan tindakan yang mencerminkan etika dan moralitas yang baik dalam konteks dunia usaha. Akhlak dalam bisnis mencakup sikap dan perilaku yang dianggap baik dan benar dalam menjalankan usaha. Bagaimana pentingnya akhlak dalam dunia bisnis? Jawaban Akhlak sangat penting dalam dunia bisnis karena dapat mempengaruhi reputasi dan keberhasilan suatu usaha. Dengan memiliki akhlak yang baik, seorang pengusaha akan lebih dihormati dan diandalkan oleh pelanggan, karyawan, dan rekan bisnis. Apa saja nilai-nilai akhlak yang dijunjung dalam dunia bisnis? Jawaban Beberapa nilai-nilai akhlak yang dijunjung dalam dunia bisnis antara lain integritas, kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, keterbukaan, dan penghargaan terhadap hak-hak orang lain. Bagaimana cara meningkatkan akhlak dalam dunia bisnis? Jawaban Cara meningkatkan akhlak dalam dunia bisnis antara lain dengan memperkuat integritas, meningkatkan keterbukaan dan transparansi, menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, karyawan, dan rekan bisnis. Bagaimana akhlak dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis? Jawaban Akhlak dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis karena reputasi yang baik dapat menarik pelanggan dan investor. Selain itu, sikap dan perilaku yang baik juga dapat membantu dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan pelanggan, karyawan, dan rekan bisnis. Apa pengertian akhlak dalam konteks budaya? Jawaban Akhlak dalam konteks budaya adalah perilaku dan tindakan yang mencerminkan moralitas dan etika yang dihargai oleh masyarakat dalam suatu budaya. Akhlak dalam budaya mencakup nilai-nilai yang dianggap baik dan benar dalam interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari. Bagaimana akhlak dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam suatu budaya? Jawaban Akhlak dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam suatu budaya dengan membentuk pola perilaku dan interaksi sosial yang positif. Dengan memiliki akhlak yang baik, masyarakat dapat membangun hubungan yang harmonis dan memperkuat kohesi sosial dalam budaya tersebut. Apa saja nilai-nilai akhlak yang dijunjung dalam suatu budaya? Jawaban Nilai-nilai akhlak yang dijunjung dalam suatu budaya dapat bervariasi tergantung pada budaya tersebut. Beberapa nilai-nilai akhlak yang dihargai oleh masyarakat dalam berbagai budaya antara lain kesopanan, rasa hormat dan penghargaan terhadap yang lebih tua, solidaritas, dan toleransi. Bagaimana cara memperkuat akhlak dalam suatu budaya? Jawaban Cara memperkuat akhlak dalam suatu budaya antara lain dengan memperkenalkan nilai-nilai moral dan etika yang dihargai oleh masyarakat, membangun kegiatan dan program yang mendukung pembentukan akhlak yang baik, dan mengajarkan akhlak melalui media dan pendidikan. Bagaimana akhlak dapat mempengaruhi hubungan antarbudaya? Jawaban Akhlak dapat mempengaruhi hubungan antarbudaya dengan memperkuat rasa toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya. Dengan memiliki akhlak yang baik, masyarakat dapat membangun hubungan antarbudaya yang harmonis dan saling menghormati. Apa pengertian akhlak dalam konteks hubungan internasional? Jawaban Akhlak dalam konteks hubungan internasional adalah perilaku dan tindakan yang mencerminkan moralitas dan etika yang diakui dalam hubungan antarnegara. Akhlak dalam hubungan internasional mencakup sikap dan perilaku yang dianggap baik dan benar dalam menjalin kerjasama dan interaksi antarnegara. Bagaimana akhlak dapat mempengaruhi hubungan antarnegara? Jawaban Akhlak dapat mempengaruhi hubungan antarnegara dengan memperkuat kepercayaan dan rasa saling menghormati antarnegara. Dengan memiliki akhlak yang baik, negara dapat membangun hubungan yang harmonis dengan negara lain dan memperkuat kerjasama antarnegara. Apa saja nilai-nilai akhlak yang dijunjung dalam hubungan internasional? Jawaban Beberapa nilai-nilai akhlak yang dijunjung dalam hubungan internasional antara lain kejujuran, integritas, rasa hormat dan penghargaan terhadap hak asasi manusia, dan sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman budaya. Bagaimana cara memperkuat akhlak dalam hubungan internasional? Jawaban Cara memperkuat akhlak dalam hubungan internasional antara lain dengan memperkuat kesadaran akan nilai-nilai moral dan etika dalam hubungan antarnegara, membangun kerjasama dan dialog yang produktif, dan menghargai keberagaman budaya dan pandangan politik antarnegara. Apa peran akhlak dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia? Jawaban Akhlak memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia karena dengan memiliki akhlak yang baik, negara dapat membangun hubungan yang harmonis dengan negara lain dan menghindari konflik serta perang antarnegara. Selain itu, akhlak juga dapat memperkuat kerjasama internasional dalam mengatasi masalah global seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan krisis kemanusiaan. Penutup Terimakasih atas kunjungannya di khususnya pada halaman yang membahas tentang kumpulan contoh Pertanyaan Tentang Akhlak beserta anda pada website ini sangat berarti bagi kami. Hal tersebut membuat kami bersemangat untuk terus tumbuh dan berbagi kebermanfaatan.
2 Kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat dengan Tuhan. Hubungan Akhlak dengan Tasawuf: Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya.
1. Dalam perkuliahan akhlak tasawuf apakah saudara paham tentang ajaran tasawuf? a. Paham b. Kadang-kadang paham c. Tidak paham sama sekali 2. Menurut pemahaman saudara tentang akhlak tasawuf, bagaimanakah ajaran akhlak tasawuf yang benar menurut syariat? a. Akhlak tasawuf yang sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah b. Ajaran tasawuf yang benar adalah pencarian tuhan yang berangkat dari ketidak percayaan c. Ajaran akhlak tasawuf mengajarkan kepada manusia untuk menjauhi dunia dalam kehidupan karena dunia penuh dengan kehinaan 3. Bagaimanakah pemahaman saudara tentang konsep zuhud? a. Zuhud adalah sikap hidup seseorang yang tidak terikat pada dunia dengan permasalahannya b. Zuhud adalah suatu sikap yang menjauhi dunia secara fisik c. Zuhud adalah sebagai ajaran yang membenci dunia saudara apakah sama konsep akhlak tasawuf dengan konsep filsafat? a. Sangat berbeda dalam konsep akhlak tasawuf dengan filsafat b. Hampir sama antara konsep akhlak tasawuf dan filsafat c. Sama antara keduanya 5. Apakah yang saudara pahami tentang sabar dalam akhlak tasawuf? a. Sabar adalah usaha manusia untuk menyelaraskan kehendak dirinya dengan kehendak Allah b. Sabar adalah usaha manusia untuk menyelaraskan kehendak Allah dengan kehendak dirinya c. Sabar adalah kebebasan manusia yang tidak ada batasnya 6. Tasawuf dalam kajian Islam termasuk dalam dimensi experensial, bagaimanakah pemahaman saudara tentang dimensi experensial? a. Dimensi experensial adalah pelaksanaan ibadah yang melibatkan hadirnya amal lihir dan batin b. Dimensi experensial adalah ibadah yang melaksakan perintah serta tata cara ibadah secara lahir tanpa menghadirkan hati dalam beribadah c. Dimensi experensial adalah melaksanakan ibadah hanya memenuhi kewajiban 7. Apa yang saudara pahami tentang ajaran tasawuf Sunni? a. Ajaran tasawuf Sunni melandaskan pada al-Qur’an dan as-Sunnah b. Ajaran tasawuf Sunni melandaskan pada al-Qur’an dan as-Sunnah serta akal pikiran c. Ajaran tasawuf Sunni lebih berkonsentrasi pada kebatinan 8. Dalam filsafat ada istilah tentang atheis dan dalam akhlak tasawuf ada istilah taqarrub, bagaimanakah pemahaman saudara tentang hubungan kedua istilah tersebut? a. Saling bertolak belakang b. Adanya kemiripan antara keduanya c. Adanya kesamaan antara keduanya tasawuf? a. Taubat merupakan hijrahnya seseorang dari amalan yang dibenci Allah menuju amalan yang disenangi Allah serta tidak mangulanginya kembali b. Taubat merupakan suatu perbuatan yang bisa dilakukan kalau sudah mendekati ajal c. Taubat merupakan suatu perkara yang dapat dilakukan setiap saat 10. Apakah yang saudara pahami tentang istilah munajat dalam akhlak tasawuf? a. Munajat adalah melaporkan diri ke hadirat Allah atas segala akiivitas yang dilakukan b. Munajat adalah mendekatkan diri secara sungguh-sungguh c. Munajat adalah sikap menyendiri dari keramaian 1. Bagaimana kebiasaan saudara ketika bertemu dengan teman atau saudara, baik di dalam kampus atau di luar kampus? a. Selalu memberi dan menjawab salam b. Kadang-kadang memberi dan menjawab salam c. Kebiasaan memberi dan menjawab salam apabila dimulai oleh orang lain 2. Ketika saudara melakukan ketidakjujuran kepada teman saudara, bagaimanakah perasaan saudara? a. Hati selalu merasakan kegelisahan b. Hati kadang merasakan adanya kegelisahan c. Hati jarang merasakan kegelisahan 3. Bagaimana saudara melaksanakan amar m a’ru f nahi rnunkar pada situasi dan kodisi apapun? a. Melaksanakan amar ma ’ru f nahi rnunkar senantiasa saya lakukan b. Melaksanakan amar ma ’ru f nahi rnunkar pernah saya lakukan c. Kadang melaksanakan amar ma ’ru f nahi rnunkar 4. Bila ada teman atau saudara yang minta bantuan kepada saudara, bagaimana sikap saudara? a. Berusaha menolong sesuai dengan kemampuan b. Berusaha menolong bila ada kelegaan hati c. Tidak memberi pertolongan, karena merasa yakin ada orang lain yang menolong 5. Bagaimana saudara membiasakan diri bergaul dengan teman lain jenis? a. Tetap berusaha bergaul dengan baik sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. b. Terkadang ada usaha bergaul sesuai dengan al-Qur’an dan as- Sunnah c. Tidak mengetahui pergaulan itu sesuai dengan al-Qur’an dan as- Sunnah yang dituakan, bagaimana sikap saudara? a. Senantiasa mengunakan sopan santun b. Terkadang bicara sopan dan terkadang tidak c. Berbicara sopan dan santun bila diperlukan 7. Dalam suatu pergaulan, bila terjadi perbedaan pendapat diantara saudara, bagaimana sikap saudara? a. Berusaha bersikap objektif dan rasional b. Bersikap objektif dan rasional bila sama dengan pendapat saya c. Tetap mempertahankan pendapat demi kebenaran menurut saya 8. Setelah saudara memahami ajaran tasawuf tentang zuhud, bagaimanakah sikap saudara ketika ada teman saudara meminjam barang yang saudara sayangi? a. Saya pinjamkan dengan rasa ikhlas b. Kadang saya pinjamkan dengan rasa tidak ikhlas c. Saya pinjamkan dengan rasa tidak ikhlas 9. Apabila dalam pergaulan, saudara mempunyai teman yang mempunyai sifat jahat terhadap saudara, bagaimanakah sikap saudara? a. Saya bersikap sabar b. Kadang saya bersikap sabar c. Saya tidak bersikap sabar 10. Dalam pergaulan setiap hari bagaimana sikap saudara dalam berinteraksi dengan dosen? a. Saya bersikap sopan dan menghormati b. Saya kadang bersikap sopan dan menghormati c. Saya tidak bersikap sopan dan menghormati Al-Abrasyi, M. Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1970. Al-Anshari, Zakaria, Ta’liqat ala ar-Risalah al-Qusyairiyah, dalam Abdul Qodir Isa, Hakekat Tasawuf, Qisthi Press, 2005. Al-Asqolani, Ibnu Hajar, Nashaikhul That, terj. I. Solihin, Pustaka Amani, Jakarta. 2002. Al-Husaini, bin Akawi Al- Haddad , Abdullah, Sentuhan-Sentuhan Sufistik Pintu Menuju Jalan Akhirat, terj. Rosihon Anwar, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1999. Al-Ghazali, Muhammad, Abu Hamid Ikhya’ Ulum ad-Din, Jilid III, dalam Yunahar Ilyas Kuliah Akhlak, LPPI, Yogyakartam 2004. Ali, Abdul, Halim, Muhammad, Akhlak Mulia, teij. Abdul Haggie al-Kattani, Ikhwani Akhmad Masturi, Gema Insani, Jakarta, 1995. Al-Jauziyah, Ibnu Qoyyim, Mawaridul Aman Al-Muntaqo min Ighotsatul Lahfan Fi Mashayidisy Syaithan, terj. Ainul Haris Umar Arifin Thayib, Darul Falah, Jakarta, 1998. Al-jazairi, Jabir, Abu Bakar Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslimin, PT. Darul Falah, Jakarta, 2004. Itiqodiyah Wa Ash Shufiyyah, terj. Munirul Abidin, Munirul CV. Darul Falah, Jakarta, 2003. Anis, Ibrahim Al-mu’jam al-Wasith. dalam Yunahar Ilyas Kuliah Akhlak, LPPI, Yogyakartam 2004. Ar-Rifai, Nasib, Muhammad, al-Aliyyal Qodir Li Ikhtishari Tafsir Ibnu Katsir, jilid II, cetakan I, terj. Syihabuddin, Gema Insani, Jakarta, 1999. Ar-Rifai, Nasib, Muhammad, Taisiru al-Aliyyal Qodir Li Ikhtishari Tafsir Ibnu Katsir, jilid IV, terj. Syihabuddin, Gema Insani, Jakarta, 2000. Arikunto, Suharsimi, Proedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998. Ash-Shiddieqy, Hasbi, Muhammad, Tengku, Pedoman Shalat, PT. Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2001. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Q ur’an dan Terjemah, PT. Syamil Cipta Media, Bandung, 2004. Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta, 1994. Farid, Ahmad, An-nufus Wa Tarbiyatuha Kama Yuqorrihu Ulama’u as-Salaf Ibnu Rajab al-Hambali, Ibnu Qoyyim, Ibnu Hamid Al-Ghazali, terj. Jasima, Media Insani Press, Solo, 2002. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid I, Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1981. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid II, Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1981. Hamka, Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1983. Hasan, Ahmad, Pintu Ijtihad Belum Tertutup, Pustaka Bandung, 2001. Ibnu Taimiyah, Syaikhul Islam Kitab At-Taubat, teij. Irwan Raihan, Median Insani Press, Solo, 2003. Ilham, Arifin, Muhammad, Menggapai Kenikmatan Zikir, PT. Mizan Publika, Jakarta, 2004. Ilyas, yunandar, H., Kuliah Akhlak, LPPI, Yogyakarta, 2004. Imam Al-ghozali, Ihya’ Ulumuddin, Jilid 6, CV. Asy Syifa, Semarang, 1993. Imam Az-Zabidi, Mukhtashar Shahih Al-Bukhori, teij. Achmad Zaidun, Pustaka Amani, Jakarta, 2002. Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin Jilid 2, teij. Achmad Sunarto, Pustaka Amani, Jakarta, 1999. Isa, Qodir, Abdul, H aqaa’iq at-Tashawwuf teij. Khoirul Amru Harahab dan Afrizal Lubis, Qisthi Press, 2005. Moeliono, M., Anton Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989. Mursi, Said, Muhammad, F annufT a’anul M a’al Aakhiriin, teij. Abdul Hayyu al- Kattani, Gema Insani, Jakarta, 2004. Nasution, Harun Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, dalam Muhammad Sholikhin, Tasawuf Aktual Menuju Insan Kamil, Pustaka Nuun, Semarang, Bahwa yang bertanda tangan di bawah in i Nama NUR HADI Umur 23 TAHUN Tanggal lahir KAB. SEMARANG, 12 FEBRUARI 1983 Bangsa INDONESIA Agama ISLAM Tempat tinggal sekarang PON PES AN-NIDA Jin. Jendral Sudirman No. 239 Kota Salatiga Menerangkan dengan sesungguhnya PENDIDIKAN
2 Tanya Jawab Masalah Akhlak. 1. Tolong Anda sebutkan sebagian dari keyakinan mazhab Wahabi. Kaum Wahabi adalah pengikut Muhammad bin Abdul Wahab dan ia merupakan pengikut maktab Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu Qayyim Jauzi yang mendirikan beberapa keyakinan baru di Semenanjung Arabiyah. Mazhab Wahabi merupakan salah satu mazhab dalam Islam
Related PapersSOAL 1. Deskripsikanlah pengalaman saudara mengikuti perkuliahan akhlak tasawuf selama satu semester ini! JAWAB Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sebelumnya saya ingin mendeskripsikan siapa diri saya dan kenapa saya bisa ada di prodi Sistem Informasi 4 dan sekarang mempelajari mata kuliah akhlak tasawuf. Saya AFRIDAYANI dari Sistem Informasi-4 Semester 1. Saya berasal dari SMA Negeri yang ada di kota saya, di sekolah saya tersebut tidak terlalu mendalami pelajaran agama islam dan hanya sekedar " tahu " saja namun tidak mendalami, dan sewaktu sekolah saya tidak mengikuti organisasi yang berhubungan dengan keagamaan karna waktu itu saya disibukkan dengan kegiatan perlombaan cerdas cermat. Setidaknya, dengan adanya pengajian didaerah rumah saya, saya mendapatkan ilmu agama lebih banyak lagi. Selama masa sekolah saya selalu bertanya-tanya mau jadi apa saya setelah tamat SMA ini. Saya bertanya dalam diri saya, apa hal yang benar-benar saya sukai. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengambil jurusan yang berhubungan dengan komputer, karena pada saat saya kelas 3 SMA saya belajar mengenai Software " Corel Draw " untuk membuat logo perusahaan atau logo usaha. Saya benar-benar suka dengan Software " Corel Draw " , jadi saya memutuskan untuk membantu teman-teman saya membuatkan tugas logo mereka. Dan dari situ saya mendapatkan uang jajan tambahan, alhamdulillah. Serta saat itu saya sudah dapat membuat web sederhana yang bisa dibilang sudah lumayan. Karena, pada saat itu teman-teman saya yang lainnya belum dapat membuat web tersebut. Bisa dibilang saya lumayan menguasai. Jadi, saya rasa saya sudah cukup memiliki modal untuk mengambil jurusan Sistem Informasi. Dan juga saya sangat antusias untuk mengambil jurusan Sistem Informasi dikarenakan kakak saya adalah dosen jurusan Sistem Informasi di Universitas swasta dikota saya. Jadi, saya memutuskan untuk mengambil jurusan Sistem Informasi. Pada saat SNMPTN saya mengambil jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi di UNIMED, namun belum rezeki. Lalu saya mencoba jalur SBMPTN dan lagi-lagi mengambil jurusan yang berhubungan dengan komputer, yaitu Sistem Informasi dan juga Teknik Informatika. Kenapa saya sangat antusias terhadap jurusan yang berhubungan dengan teknologi atau komputer? Karena menurut saya teknologi itu akan terus berkembang seiring berjalannya waktu jadi saat mempelajarinya kita tidak bosan karena setiap tahunnya teknologi akan terus berkembang dan juga menurut saya " orang komputer " lebih banyak peluang kerjanya dan dapat menciptakan pekerjaan bagi orang lain. Saat SBMPTN saya membuat pilihan pertama di Unsyiah, Aceh dan pilihan keduanya di UINSU Medan dengan jurusan Sistem Informasi. Dan pada saat pengumuman alhamdulillah saya lulus di UINSU Medan. Saat pembagian kelas saya masuk dikelas Sistem Informasi-4, saya pun mulai berkenalan dengan teman sekelas saya. Saya tidak pernah menyangka akan ada mata kuliah " Akhlak Tasawuf " , karena ini merupakan baru pertama kalinya saya mendengar ada mata kuliah Akhlak Tasawuf. Pada saat pertama kalinya belajar mata kuliah Akhlak Tasawuf, saya sempat khawatir akan sangat tidak paham dan tidak nyambung karena ini pertama kalinya saya mengetahui adanya mata kuliah tersebut. Namun, saat pertemuan pertama kali kita hanya melakukan pengenalan satu sama lain agar lebih akrab lagi, saya dan teman teman saya pun mulai mengenalkan diri satu per satu kepada Bapak. Kesan pertama benar-benar menyenangkan karna belum mulai belajar karena kita hanya melakukan perkenalan dan Bapak menyampaikan teori apa saja yang akan dipelajari di mata kuliah akhlak tasawuf DEFINISI Karya-karya para sufi telah menunjukkan bahwa tasawuf sebagai disiplin ilmu dirancang sebagai media informasi bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah para penempuh jalan tasawuf akan dapat meraih kemantapan tauhid dan makrifat. Sebab itu, para sufi menyusun teori mengenai usaha-usaha untuk menempuh perjalanan spritual berupa tangga-tangga pendakian spritual yang disebut al-maqâmât. Hakikat al-maqâmât dapat dilihat dari karya-karya sufi yang biasanya juga diiringi kajian tentang al-ahwâl, sebab keduanya tidak bisa dibahas secara terpisah. Dengan demikian, al-maqâmât adalah tingkatan-tingkatan spritual seorang sufi, dari tingkatan paling mendasar sampai tingkatan tertinggi, yaitu dekat dengan Allah Swt., yang diperoleh sâlik secara mandiri melalui pelaksanaan 'ibadah, mujâhadah, dan riyâdhah secara terus menerus. Para sufi telah merumuskan susunan al-maqâmât dan al-ahwâl secara berbeda, sebagai dampak dari perbedaan pengalaman spritual mereka, bahkan sebagian sufi menerangkannya secara simbolis melalui novel-novel mistis yang sebenarnya menjelaskan perjalanan spritual seorang sâlik menuju Allah Swt. Mengenai al-ahwâl, para sufi telah menybutkan beberapa keadaan hati seorang sâlik yang diraskan selama melewati beragam tingkatan. Sejumlah al-ahwâl tersebut merupakan pemberian Allah Swt. kepada sâlik yang sedang menjalani beragam ibadah untuk menapaki satu persatu maqâm dari yang awal sampai yang sampai akhir sebagai puncak tertinggi dari kedudukan spritual yang mungkin dicapai seorang para sufi telah menunjukkan bahwa tasawuf sebagai disiplin ilmu dirancang sebagai media informasi bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Sehingga para penempuh jalan tasawuf al-murid/ al-salik akan dapat meraih kemantapan tauhid dan makrifat. Sebab itu, para sufi menyusun teori mengenai usaha-usaha untuk menempuh perjalanan spiritual thariqah berupa tangga-tangga pendakian spiritual yang disebut al-maqamat. Maka dari itu dalam kitab al-Luma', al-Thusi menjelaskan bahwa maqamat berarti kedudukan hamba dalam pandangan Allah berdasarkan apa yang telah diusahakan, baik melalui riyadhah, ibadah, maupunmujahadah. Di samping itu, maqamat berarti jalan panjang atau fase-fase yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk berada sedekat mungkin dengan Allah. Sesuai'dengan Ibrahim/14 14, dan al-shaffat/ 37 164. Sedangkan Al Ahwal adalah kondisi kejiwaan atau keadaan hati qalb seorang sufi sebagai akibat dari kemurnian zikirnya, yang diperoleh sebagai karunia Allah dan bukan dari usahanya keadaan mental.PENDAHULUAN Artikel ini akan mengkaji tentang " Al-Maqamat dan Al-Ahwal " .Kajian ini menggunakan metode deskriptif analitis berdasarkan buku yang berjudul " Gerbang Tasawuf " karangan Tujuan Kajian ini agar para pembaca lebih bisa memahami tentang Al-Maqamat dan Al-Ahwal dengan dukungan ilmu dan pendapat dengan sumber yang dapat dipercaya. Maka dari itu akan dibahas tentang Al-Maqamat dan Al-Ahwal tersebut dengan umum dan terkait dengan ilmu tasawuf itu sendiri berdasarkan pendapat para ulama-ulama sekarang yang berdasar pada ulama terdahulu dari sumber buku yang tepercaya AL-MAQAMAT Dalam memperoleh maqam tertentu,selain wajib menjalankan berbagai bentuk ibadah,mujahadah, dan riyadhah, seorang salik harus melakukan khalwah dan uzlah dalam melaksanakan perjalanan spiritual menuju Allah swt. Dalam Risalah al-Qusyairiyah, al-Qusyairi menjelaskan bahwa menyepikhalwah adalah sifat ahli sufi, dan mengasingkan diriuzlah menjadi tanda seseorang telah bersambung dengan Allah Swt., praktik agama seperti ini memberikan manfaat dan keuntungan bagi penegak dan penempuh jalan seperti menghindarkan diri dari semua sifat tercela, menghasilkan kemuliaan,mendekatkan diri kepada Allah swt. dan mengobati hati. Dalam mendapatkan al-maqam dan al-ahwal, seorang sufi harus menjalankan amalan-amalan agama secara benar. Ilmu-ilmu sufi adalah ilmu-ilmu tentang keadaan-keadaan al-ahwal yang diturunkan dan digenerasikan dari amal-amal tertentu dan hanya dialami oleh orang yang istiqomah mengamalkan agama dengan sungguh sungguh dan benar. Langkah menuju amalan yang benar yaitu mengetahui hukum-hukum syariatal-ahkam al-syariah,Pertanyaan Pengalaman saudara mengikuti perkuliahan Akhlak Tasawuf selama satu semester ini ! Pada awal masuk di dunia perkuliahan tepatnya di Universitas Islam Negri Sumatera Utara UINSU Medan saya merasa aneh dengan beberapa mata kuliah agama seperti Akhlak Tasawuf yakni a. Penampilan baik itu dosen dan mahasiswa/mahasiswi di perkuliahan UINSU medan berbeda dengan Universitas umum yang lain salah satunya yaitu harus bercelana dosen rata-rata masuk memakai peci/lobe. b. Mata kuliah Yang pada umumnya sebelum masuk di dunia perkuliahan tidak mengenal pelajaran agama yang seperti kata katanya terkadang asing untuk didengar. Bagi beberapa orang matakuliah yang satu ini terdengar asing di telinga mereka karena kebanyakan mereka dengar mungkin matakuliah lain seperti Matematika Distrik,pemrograman juga dengan saya ketika awal memulai dengan matakuliah ada temen saya yang beranggapan bahwa matakuliah ini nntnya akan mendapatkan ilmu-ilmu seperti masa lalu seperti ilmu kebal dan dari itu saya akan jelaskan sedikit tentang matakuliah Tasawuf ini lewat pengalaman saya selama kuliah di matakuliah ini. Awal saya masuk menjadi mahasiswa tingkat pertama,mata kuliah yang di berikan berupa akhlak tasawuf,teologi islam dan lain satu ini saya dijelaskan mengenai tentang definisi sampai mau selesai semester ganjil ini saya kurang paham tentang yang saya ketahui bahwa tasawuf merupakan usaha menyucikan diri dengan mendekatkan diri pada allah swt serta menjalankan syariatnya beserta matakuliah ini saya diajarkan cara berdzikir dengan benar yaitu dengan menggerakkan kepala namun ada juga cukup dalam hati saya yang hanya lulusan SMA
Sekilaspengantar ilmu tasawuf i. Misteri tentang misteri itu sendiri, dan lain sebagainya. Doc Makrifat 1tanya Jawab Syehc Siti Jenar Eka Priyatma - Academiaedu Pernyataan ini bukan dari sabda nabi saw. Pertanyaan tersulit tentang tasawuf. Pertanyaan tentang sejarah masuknya islam di indonesia perbedaan mendasar ilmu kalam, filsafat islam dan tasawuf.
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER FAKULTAS DAKWAH IAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2018/2019 Dosen Pengampu Agus Hermawan, Mata Kuliah Akhlak Tasawuf I Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Jelaskan mengapa Akhlak Tasawuf urgen untuk kita pelajari dalam kehidupan modern! Berilah tiga argumentasi penguat pendapat saudara! 2. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang pengertian Akhlak Tasawuf secara etimologi dan terminologi beserta ruang lingkup dan tujuan akhlak tasawuf serta manfaatnya! 3. Bagaimana caranya kita bisa memanajemen hati kita agar menjadi baik? Deskripsikan jawaban Anda dengan mengawali dari kondisi hati yang sakit, hati yang mati menuju hati yang selamat dengan menyertakan faktor-faktor yang mempengaruhi hati menjadi baik! 4. Sebutkan dan Jelaskan kriteria agar taubat seseorang bisa diterima serta macam- macam sabar berikut faktor yang mempengaruhi agar seseorang menjadi orang yang ahli sabar! 5. Jelaskan bagaimana kita bisa menerapkan sifat zuhud di era sekarang ini! Catatan Jawaban Tugas di atas dikerjakan dengan tulisan tangan semua di kertas Follio halaman 1,2,3 dan 4 dikumpulkan paling lambat perkuliahan berikutnya lewat komting untuk diserahkan kepada Dosen Pengampu. SOAL UAS AKHLAK TASAWUF PROGDI PMI, PI FAKULTAS DAKWAH IAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2018/2019 Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! Jelaskan apa perbedaan antara zakat, infaq dan sedekah berikut hikmah keutamaannya! Jelaskan apa manfaatnya kita memiliki sifat khauf wa raja’ dalam kehidupan sehari-hari! Jelaskan macam tingkatan Hubb dan berilah contohnya! Jelaskan tentang tingkatan, dan tanda-tanda orang yang fana’ ! Sebutkan dan jelaskan adab dan syarat berdoa agar dikabulkan Allah Swt!
HUBUNGANTASAWUF DENGAN ILMU LAINNYA. Ilmu tasawuf merupakan rumusan tentang teoritis terhadap wahyu-wahyu yang berkenaan dengan hubungan antara tuhan dengan manusia dan apa yang harus dilakukan oleh manusia agar dapat berhubungan sedekat mungkin dengan tuhan baik dengan pensucian jiwa dan latihan-latihan spritual.
PERTANYAAN AKHLAK TASAWUF-3PertanyaanDalam Buku yang berjudul "Sufi Healing" salah satu bab mengatakan bahwa dalam sejarah perkembangannya Tasawuf pernah mengalami masa pemurnian kembali, artinya dalam praktiknya tasawuf pernah diklaim menyimpang dari syari'at kemudian dimurnikan kembali agar sesuai dengan syari'at. Pada fase ini, abad ke-8 H praktik tasawuf pada masa ini dianggap telah jauh dari ajaran Islam sehingga banyak pihak menganggap tasawuf adalah bid'ah, penuh kufarat, mengabaikan syari'at, serta irasional. Oleh karena itu, praktik tasawuf mendapat kritikan keras dari Ibnu Taimiyah dan Ibnu Attah' saya, bagaimana bentuk praktik tasawuf yang menyimpang, dan cara menghindarinya agar kita tidak terjerumus ke jalan penyimpangan tersebut? Sehingga kita dapat menjalankan tasawuf sesuai dengan tujuan asal, yaitu mencapai kebahagiaan bersama Allah. Terimakasih.by Adhimas Alifian YuwonoJawabanThanks mas Adhimas untuk pertanyaannya, jalan tasawuf adalah jalan yang paling menenangkan dalam kehidupan. Namun, seseorang tidak bisa langsung berada pada tahapan ini. seseorang yang memilih hidup bertasawuf, harus melewati maqam-maqam sebelumnya, yaitu - Syariat- Hakikat- Thariqat-. kata sederhananya begini, manusia harus kaya dan sukses dahulu untuk menuju sufi. jangan sampai sufi dianggap hidup dengan dzikir saja. sebab, orang yang telah menikmati dunia dengan cukup, kedekatan diri dengan Tuhan serta semesta jauh lebih bermanfaat dan praktek tasawuf di dunia ini sering kali disalah pahami hidup zuhud tanpa berusaha keras untuk kebahagiaan keluarga, tidak bekerja dan hanya disibukkan dengan dzikir. padahal tanggung jawab manusia di dunia ini salah satunya ada "bekerja" baik untuk keluarga orang tua atau pasangan hidup serta al-Jilani Penyimpangan di bidang tasawuf adalah penyimpangan pelaksanaan ajaran tasawuf dari akidah dan syari'at Islam. Al-Jilani menganggap bahwa kelompok-kelompok sesat tersebut tidak kafir. Kecuali bid'ahnya sangat berat sehingga menjadikannya murtad/ penyimpangan tentang kekeliruan dalam memahami konsep "wahdatul wujud-manunggaling kawulo gusti" banyak beberapa orang memahmi kalimat tersebut dengan meninggalkan syariat. Contohnya orang merasa dirinya sufi namun tidak shalat, puasa dll..Syeih KH. Hasyim Asy’ari pendiri NU, menjelaskan tentang hakikat tasawuf serta penyimpangannya dalam dua kitab yaitu, Risalah ahli sunah waljamaah dan al dhurrar al Muntahsirah fi al-masail al-tïsa’as syarah. Kitab Al dhurar ditulis oleh Syekh Hasyim Asy’ari khusus mengkaji tentang wali dan tariqah dunia tasawuf juga dalam cabang-cabang ilmu lain dalam kenyataannya memang terdapat cendekiawan palsu yang membelokan jalan dari aturan syariah. Kewajiban syariat bagi penganut tariqoh sufi dan para sufi tetaplah wajib dijalankan, dimanapun kapanpun dalam keadaan apapun. Syeikh Hasyim menolak jika kewajiban syariat Nabi Muhammad itu terpakai untuk orang tertentu dan terbatas pada waktu tertentu. Orang yang meyakini gugurnya syariat pada orang dan waktu tertentu dikatakan sebagai orang yang mendustakan dan merendahkan al-Qur’an yang agung istihza anil Qur’anil adzim.Cara menghindari dari ajaran tasawuf yang menyimpang adalah mencari guru spiritual yang benar-benar shaleh secara general, bisa dilihat dari nasab, sejarah perjalanan beliau, sikap dan ucapan apabila orang tersebut adalah orang yang takut dengan tuhan- rajin ibadah, baik dan menghormati sesame manusia, bermanfaat bagi banyak umat, tidak culas, jujur, pandai dan cerdas, bahkan ada yang menambah syarat menjadi guru spiritual/kiai adalah yang pernah bermimpi atau langsung ketemu dengan Nabi Muhammad SAW. Wallahua’lamPertanyaanBagaimana seseorang dapat menjadi seorang sufi? Apakah dengan berguru kepada ahli sufi terdahulu, atau belajar dengan sendiri atau bagaimana?. Lalu, bagaimana sikap kita apabila bertemu dengan sekumpulan atau seorang sufi tapi orang tersebut tidak berperilaku seperti sufi. Apakah kita harus mengabaikannya atau seperti apa?Mengingat, kita bukan seorang sufi. Terima kasih.by Adika Hary HermawanJawabanThanks mas Adika, seseorang menjadi sufi harus melewati beberapa maqam yaitu syariat-hakikat-thariqat. Tanpa melewati maqam-maqam tersebut, sufi kita hanya sebatas fatamorgana. Sebab menjadi sufi adalah sangat berat-berat bagi manusia yang masih menginginkan uang, kekuasaan dan penghormatan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa mencoba, mendkatkan diri kepada Tuhan dengan berpedoman pada teks adalah pilihan. Mendekatkan diri kepada Tuhan tidak hanya melalui shalat, puasa, zakat dan lain-lain. Shalat dan sebagainya adalah kewajiban kita sebagai umat muslim, namun kita juga harus berbuat baik dengan sesame manusia dan alam sekitar, bahkan terhadap arwah pendahulu kita memiliki etika untuk mendokan. Ulama yang telah sampai pada tingkat ma'rifat, ia semakin arif, ibarat padi, semakin berisi semakin menunduk. Semakin tinggi derajat kesufiannya semakin tidak diketahui orang bahwa ia akhli ibadah. Oleh karena itu riyadah usaha yang bisa kita lakukan untuk menuju ke jalan tasawuf adalah -takut kepada Tuhan dengan menjalankan segala aturan dan mnjauhi larangan -jujur, bertanggung jawab dan sebagainya -melakukan olah batin untuk menundukkan hawa nafsu pamer, iri dengkiUntuk mendalami jalan tasawuf usahakan memiliki guru spiritual yang dipercayai kealimannya orang alim bukan hanya yg rajin shalat, namun sikap dan perilakunya kepada hamba Tuhan sangat manusiawi, menundukkan hawa nafsu, menguasai ilmu Tuhan, dll, usahakan guru bisa ditemui secara face to face, bukan berguru dari tulisan-tulisannya saja, sedangkan tulisan-tulisan ulama sufi terdahulu sebagai penguat dan penambah wawasan. Sebab, jika tanpa guru, dikhawatirkan nalar manusia akan salah faham dan menjadi ajaran yang kurang kita bertemu dengan sufi namun karakternya tidak mencerminkan hamba yang tunduk kepada Tuhan masih ada sombong, iri dengki, tidak bisa menghilangkan keduniaan maka kita harus menghormatinya sebagai sesame manusia, dan berlindung kepada Tuhan dari godaan sikap-sikap yang dapat merusak keimanan. Wallahua’lam Pertanyaanmengenai materi yang mba-aris sampaikan, pada penjelasan dr PPT akhlak Tasawuf adalah hubungan manusia dengan tuhan-nya.. dan Kalau tidak salah orang yang sudah mencapai titik Tasawuf ini disebut "Sufi", pertanyaan saya ~sebenarnya apakah hakikat Dari Tasawuf dan sufi ini ?~ Apakah ciri orang yang dianggap sufi ini adalah orang yang Setiap hari nya mendatangii majelis ilmu/pengajian dll, dilihat rajin ke masjid. Apakah Itu Termasuk Sufi ?~ Bagaimana kah ciri orang yang benar" mencapai titik Tasawuf Itu? Terima kasih . by RizqitaJawabanThanks mb Rizqita, pertanyaa pertama mengenai hakikat tasawuf adalah ketaatan kepada Allah SWT, cinta kepada sesama makhluk, makrifat akan kekurangan yang ada pada diri sendiri, mengetahui tipu muslihat dari setan dan pencegahannya, serta perhatian mereka dalam meningkatkan jiwa ke tingkat yang murni dan menjauhi hal-hal yang menyimpang dan terlampau selanjutnya tentang orang yg rajin melakukan ibadah wajib, tidak selalu. Sebab shalat-puasa dan sebagainya adalah kewajiban muslim. Faktanya, banyak orang rajin datang ke tempat majlis agama namun sifatnya masih suka iri dengki, julid dan lain sebagainya. menjadi sufi adalah sikap bagaikan padi semakin berisi semakin yang utama adlah orang tersebut bersikap tenang, tawadu’, mencintai Tuhan dan ciptaannya, cinta kasih kepada sesame. Wallahu a’lam.
Inilahpertanyaan tentang akhlak dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan pertanyaan tentang akhlak yang Anda cari. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang pertanyaan tentang akhlak. Klik pada judul artikel untuk memulai membaca. Semoga bermanfaat.
Soal Ulangan dan Jawaban Aqidah Akhlak Materi Tasawuf dalam Islam Kelas XI Aliyah Pilihlah Jawaban yang Paling Benar dari Alternatif jawaban A,B,C,D atau E di bawah ini. 1. Secara etimologis, kata sufi antara lain berasal dari kata dasar saff yang berarti …. A. Kain wol B. Baris dalam salat C. Beranda masjid D. Kesucian E. Sederhana 2. Cakupan makna yang terkandung dalam tasawuf sangat luas kalau dipahami secara utuh, tasawuf selain berorientasi moral, namun tujuan akhir tasawuf adalah…. A. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan Allah Swt B. Mengetahui sifat-sifat Allah Swt C. Menegakkan kebenaran dan keadilan D. Mengetahui zat Allah Swt E. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan makhluk-Nya 3. Secara istilah, salah satu deϐinisi tasawuf adalah mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan sifat yang rendah. Definisi tersebut menurut …. A. Ibnu Khaldun B. Junaid al-Baghdadi C. Imam Qusyairi D. Ahmad Zarruq E. Imam Al- Ghazali 4. Alat yang dapat digunakan manusia menuju pencerahan batin untuk mengenal Tuhan adalah A. panca indra B. akal pikiran C. tingkah laku D. insting E. hati 5. Berikut ini merupakan sumber-sumber ajaran tasawuf, kecuali …. A. Allah al-Qur’an B. sahabat C. qiyas ulama’ D. Rasul E. Ijma’ sufi 6. QS. As-Sajadah 16تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ Ayat tersebut merupakan salah satu ayat yang berkaitan dengan …. A. dasar tasawuf B. sumber tasawuf C. pengertian tasawuf D. esensi tasawuf E. tujuan tasawuf 7. Perilaku tasawuf yang pernah dilakukan Rasulullah Saw adalah sebagai berikut, kecuali…. A. Khalwat di gua Hira’ B. Pengalaman kebenaran mimpi Rasulullah C. Pengalaman Isra’ Mi’raj D. Hidup sederhana E. Menjauhi dunia secara total 8. Tasawuf akidah merupakan tasawuf yang menekankan pada masalah-masalah metafisis yang bukan termasuk masalah metafisis adalah … A. Malaikat B. Bakteri C. Alam barzah D. Syurga E. Neraka 9. Contoh integrasi nilai-nilai tasawuf ke dalam akhlaq di dunia modern adalah sebeagai berikut, kecuali…. A. Shalat dengan khusuk B. Wara’ dalam mencari rizki C. Bisnis dengan amanah D. Menjauhkan diri dari keramaian dunia E. Zuhud dalam harta 10. Memohon atas segala dosa dan kesalahan disertai janji yang sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa disebut …. A. Kefakiran B. Taubah C. Ikhlas D. Ridha E. Syukur Kunci jawaban 1. B 2. A 3. B 4. E 5. E 6. A 7. E 8. B 9. E 10. B KD. Menganalisis pengertian, kedudukan dan sejarah tasawuf dalam Islam 1 Menjelaskan pengertian tasawuf dalam Islam 2 Menjelaskan fungsi tasawuf dalam Islam 3 Menjelaskan sejarah tasawuf dalam Islam Terima Kasih Atas Kunjungannya. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
1 Al-Mas'udi, ilmu akhlak: qaidah-qaiadah yang dipergunakan untuk mengetahui kebaikan hati dan panca indra Al-Bustamy : ilmu mengenai keutamaan dan cara memperolehnya serta mencelupkannya kedalam pribadi, kenistaan dan acara-cara menghindarinya Ahmad Amin : ilmu yang menjelaskan apa yang sepatutnya diperbuat sebagian orang kepada lainnya dalam pergaulan, menjelaskan tujuan yang sepatutnya
Nama Zaidatun Masruroh Nim 1403066032 Kelas PM 4B Makul Akhlak tasawuf Dosen Soeparyo UJIAN TENGAH SEMESTER UTS 1. Arti dan Makna dari beberapa Istilah a. Akhlak dan ilmu akhlak serta ruang lingkupnya • Pengertian Akhlak dan Ilmu akhlak Secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab yakni isim mashdar dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan/ akhlaqan yang berarti kelakuan, tabi’at, dan watak dasar. Kata akhlaq أخلاق itu sendiri berasal dari bentuk jama’ sedangkan mufradnya adalah khuluq خلاق berarti budi pekerti. Kata akhlak itupun banyak ditemukan dalam ayat-ayat Al Qur’an maupun al-Hadits seperti ان هذا الاّ خلق الاوّلين الشعراء 137 Artinya Agama kami tidak lain hanyalah adat kebiasaan yang dahulu . QS. As-Syu’ara 137 Imam al-Ghazali 1059-1111 M dikenal sebagai Hujjatul Islam Pembela Islam terutama membela Islam dari berbagai paham yang menyesatkan, mengatakan secara lebih luas arti akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari tentang akhlak • Ruang lingkup Akhlak Ruang lingkup akhlak meliputi 1 Akhlak terhadap Khaliq, diartikan sebagai sikap yang ditunjukkan oleh manusia kepada Sang Pencipta. Sikap tersebut ditunjukkan dalam bentuk kepatuhan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta komitmen yang kuat untuk terus memperbaiki kualitas iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. 2 Akhlak terhadap makhluk, yaitu hubungan yang baik dengan makhluk lain, terutama sesama manusia, baik muslim maupun non muslim. 3 Akhlak kepada lingkungan, yaitu sikap seseorang terhadap lingkungan alam sekitarnya karena Allah SWT menciptakan segala sesuatu yang ada di bu,i untuk kepentingan manusia, sehungga manusia harus memeliharanya. b. Tasawuf dan ilmu tasawuf Secara etimologi, kata tasawuf التصوف berasal dari bahasa arab. Pertama, dari kata Shuf artinya bulu domba. Kedua, dari Ahl Al-Suffah berarti orang-orang yang ikut hijrah dengan Nabi dari Mekkah ke Madinah dan meninggalkan harta, rumah, dan tidak membawa apa-apa. Ketiga, dari kata Shafi atau Sufi yang berarti suci. Orang-orang ahli tasawuf adalah orang-orang yang mensucikan dirinya dari hal-hal yang berbau keduniawian. Keempat, dari kata Sophia atau Sophos yang berasal dari bahasa Yunani, berarti hikmat atau hikmah atau filsafat. Kelima, dari Saf berarti barisan. Menurut Abu Qasim al-Qusyaeri 376-466, tasawuf ialah penjabaran ajaran Alquran, sunnah, berjuang mengendalikan hawa nafsu, menjauhi perbuatan bid’ah, mengendalikan syahwat, dan menghindari sikap meringankan ibadah. Sedangkan Ilmu tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya diketahui hal ihwal kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihkannya dari yang tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji, cara melakukan suluk, dan perjalanan menuju keridhaan Allah dan meninggalkan larangan-Nya menuju kepada perintah-Nya. c. Akhlak tasawuf dan hubungannya dengan ilmu tauhid daan fiqih Tasawuf dan fiqih adalah dua ilmu yang saling melengkapi. Ilmu tasawuf berhasil memberi corak batin terhadap ilmu fiqih. Ilmu tasawuf menjadi penyempurna ilmu fiqih, sedangkan fiqih berperan bagaikan seorang hakim terhadap permasalahan tasawuf, fiqih menjadi pengarah dilakukannya suatu perbuatan tertentu. Dalam kaitannya dngan ilmu tauhid, ilmu tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Selain itu, ilmu tasawuf mempunyai fungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniah dalam perdebatan-perdebatan kalam. d. Tujuan dan manfaat mengkaji akhlak tasawuf . 1 Dengan mempelajari akhlak tasawuf kita dapat menghindari kajian akhlak yang hanya berada pada tataran pemikiran dan wacana yang tentu akan jauh untuk dapat memberikan kesan tersendiri pada mahasiswa terutama untuk memiliki akhlak mulia. 2 Dengan mengkaji akhlak tasawuf berguna untuk membatasi kajian salah satu aspek dalam dunia tasawuf yakni tasawuf akhlaki, yang berarti menitikberatkan pada akhlaki saja, bukan kepada tasawuf falsafi maupun amali. 3 Dan yang terpenting dari mempelajari akhlak tasawuf adalah cara membersihkan diri dari sifat tercela, menghiasi diri dengan akhlak mulia dan cara mendekatkan diri kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya. 2. Sejarah dan Perkembangan Tasawuf Istilah tasawuf dikenal secara luas di kawasan Islam sejak penghujung abad ke-dua Hijriyah, sebagai perkembangan lanjutan dari kesalehan asketis atau para zahid yang mengelompok di serambi mesjid Madinah. Dalam perjalanan kehidupan, kelompok ini lebih mengkhususkan diri untuk beribadah dan pengembangan kehidupan rohaniah dengan mengabaikan kenikmatan duniawi. Tasawuf Pada Masa Sahabat Nabi, Atau Khulafa’ Al-Rasyidin maka perkembangan tasawuf abad ini yaitu pada masa Nabi, khulafa’ al-Rasyidin, dan masa ahlu Suffah, nampaknya istilah atau term penggunaan tasawuf untuk kehidupan rohani memang belum ada, tetapi tidak bisa di pungkiri faktanya bahwa Nabi dan para sahabatnya adalah praktisi yang dijadikan teladan para sufi sesudahnya. Dengan demikian kehidupan Nabi dalam segala hal di anggap, sebagai embrio yang selanjutnya tumbuh dan dikembangkan oleh para sahabat khulafa’ al-Rasyidin dan ahlu Suffah yang dianggap sebagai pelaku-pelaku ibadah yang konsisten mementingkan kehidupan rohani seperti yang dicontohkan oleh Nabi dan selanjutnya diikuti oleh orang-orang shaleh dan orang-orang sufi abad berikutnya. Munculnya Kehidupan zuhud Dari kondisi politik yang tidak kondisif, dan dari kondisi sosial yang tidak bermoral, maka muncul kaum muslimin yang merasa punya kewajiban moral mengingatkan penguasa, rakyat agar kembali pada kehidupan seperti yang dicontohkan Nabi. Tokoh-tokoh zahid yang termasyhur antara lain seperti Hasan al-Basri w. 728 M. Beliau banyak mempelajari ilmu yang sifanya moralitas sehingga ajaran itu sangat mempengaruhi pola pikiran, sikap dan perilakunya sehari-hari, dan dia juga dianggap sebagai tokoh oposisi moral. Memasuki akhir abad II H, terlihat adanya peralihan kehidupan zuhud ke istilah tasawuf. Hal ini di tandai dengan adanya para zahid-zahid yang mulai membicarakan konsep-konsep mengenai kehidupan yang berdimensi spiritual. Tokoh-tokoh zahid akhir abad II H, dan sudah mempunyai konsep tentang oleh rohani antara lain diwakili oleh Rabiahtul Adawiah, seorang zahid perempuan yang telah mengukir lembaran sejarah tasawuf dengan membawa versi baru yang bernama hubb cinta. Adanya term tasawuf pada akhir abad II H, tapi itu tidak berarti telah lahir sistem tasawuf sebagai suatu ilmu yang walaupun praktenya telah ada sejak masa Rasulullah. Namun ketika memasuki abad ke III H., perkembangan tasawuf sudah mulai jelas dan istilah tasawuf sudah dikenal secara meluas. 3. Akhlak Islami dan Pentingnya bagi kehidupan sehari-hari. Secara etimologi akhlak merupakan bentuk jamak dari “khuluk”,yang diartikan sebagai budi pekerti, peragai, tingkah laku, atau tabiat. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyatakan bahwa akhlak adalah daya kekuatan sifat yang tertanam dalam jiwa dan mendorong perbuatan-perbuatan spontan tanpa memerlukan terlalu banyak pertimbangan dan pemikiran yang lama. Jadi, akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan Sedangkan, Akhlak Islam adalah akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami. Akhlak Islam juga berarti tingkah laku manusia yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan, ucapan, dan pikiran yang sifatnya membangun, tidak merusak lingkungan dan tidak pula merusak tatanan sosial budaya dan tidak pula bertentangan dengan ajaran Islam, namun berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits. Akhlak Islam sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari karena Akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia. Karena itu, selain akidah, akhlak tidak dapat dipisahkan dengan syari’ah. Dan akhlak Nabi Muhammad, yang diutus menyempurnakan akhlak manusia, disebut akhlak Islam atau akhlak Islami, karena bersumber dari wahyu Allah yang kini terdapat dalam Al-Qur’an yang menjadi sumber utama agama dan ajaran Islam. 4. Rasulullah sebagai Tauladan. Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Akhlak dengan takwa merupakan buah pohon Islam yang berakar akidah, bercabang dan berdaun syari’ah. Pentingnya kedudukan akhlak , dapat dilihat dari berbagai sunnah qauliyah sunnah dalam bentuk perkataan Rasulullah. Diantaranya adalah »إنما بعثت لأتم صالح الاخلق» “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.” Tarmizi. Dan akhlak Nabi Muhammad, yang diutus menyempurnakan akhlak manusia, disebut akhlak Islam atau akhlak Islami, karena bersumber dari wahyu Allah yang kini terdapat dalam Al-Qur’an yang menjadi sumber utama agama dan ajaran Islam. Aqur’an banyak sekali memberi informasi tentang manfaat akhlak yang mulia itu. Allah berfirman yang artinya Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. An-Nahl, 16 97. 5. Diantara 7 sunnah Rasulullah yang harus diketahui dan diamalkan 1. Shalat tahajud, shalat sunnah yang dilakukan di malam hari, lebih utama sepertiga malam terkhir, setelah tidur. Shalat tahajud memiliki beberapa keutamaan, diantaranya semakin mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari dosa, membentuk karakter atau kepribadian yang shalih, menghapus atau menghilangkan segala keburukan, mencegah penyakit jasmani, serta mencapai kemuliaan dan kejayaan di dunia dan akhirat. 2. Membaca Al-Qur’an dan memahami maknanya, karena membaca Al-Qur’an merupakan dzikir yang paling utama, yang setiap hurufnya mendapat sepuluh jenis kebajikan, serta merenungkan maknanya untuk diterapkan dalam kehiupan sehari-hari. 3. Shalat berjamaah di masjid, utamanya bagi kaum laki-laki merupakan perintah agama yang harus dilaksanakan sesuai dengan kemampuan, terutama pada waktu isya’ dan shubuh. 4. Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan di pagi hari setelah matahari terbit sebagai rasa syukur kepada Allah sekaligus doa agar apa yang diberikan Allah selalu memiliki nilai barakah, serta sebahai perwujudan shadaqah bagi seluruh anggota tubuh. 5. Menjaga wudhu, upaya pembersihan diri dari dosa-dosa yang melekat dan diproduksi oleh anggota tubuh dan upaya persiapan diri jika sewaktu-waktu meninggal, maka akan meninggal dalam keadaan suci. 6. Bershadaqah, kewajiban setiap muslim yang harus dilaksanakan sesuai dengan kemampuan, yang dipercaya dapat menolak bencana, memadamkan murka Allah, memadamkan dosa dan kesalahan. 7. Istighfar, dzikir utama yang memiliki efek luar biasa, baik untuk kemanfaatan dunia maupun akhirat karena Allah menjanjikan bagi siapa saja yang selalu beristighfar dan bertaubat akan mendapatkan berbagai kenikmatan dan kesenangan selama hidupnya di dunia. 8. Akhlak mahmudah dan Mazmumah Akhlak mahmudah atau di sebut juga akhlaqul karimah artinya “Baik” dalam bahsa arab disebut “khair. Akhlak mahmudah adalah akhlak atau budi pekerti positif adalah segala tingkah laku, tabiat, watak, dan perangai yang sifatnya benar, baik secara akal maupun norma agama. Akhlakul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak terpuji ini dapat bergaul dengan masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat saling tolong menolong dan menghargai sesamanya. Cara menggapainya yaitu dengan membiasakan berbuat baik, Akhlak yang baik bukanlah semata-mata teori yang muluk-muluk, melainkan ahklak sebagai tindak tanduk manusia yang keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya. Contoh Akhlak Mahmudah yaitu Husnuzan baik sangka , Tawaduk rendah hati, tasamuh tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai, Ta’awun saling menolong dan lain-lain. Akhlak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. Atau Segala yang tercela, lawan baik, lawan pantas, lawan bagus, perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma atau agama, adat istiadat, dan masyarakat yang berlaku. Jadi akhlak mazmumah adalah tindakan tidak terpuji, tidak menyenangkan dan menyakiti yang tidak sesuai dengan akal dan norma agama. Contoh Akhlak Mazmumah yaitu Hasad Iri hati, dengki, Dendam, Ghibah dan Fitnah, Namimah Adu domba atau namimah dan lainnya. Penyebab dari dimilikinya akhlak madzmumah antara lain adalah lemahnya iman dan tauhid, tidak dipahaminya Al-Qur’an dan Sunnah dengan baik, ketidakmampuan untuk merepresentasikan ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, serta tidak mampu mengontrol hawa nafsu. 9. Syari’at, Thariqat, haqiqat dan ma’rifat. Syari’at adalah kualitas amalan lahir – formal yang ditetapkan dalam ajaran agama melalui Al Qur’an dan Sunnah. Atau hukum suci yang diwahyukan, ajaran atau aturan yang diwahyukan. Syari’at jika diartikan sebagai ilmu riwayah adalah ilmu teoretis tentang segala macam hukum sebagaimana terurai dalam ilmu fiqih atau ilmu lahiriah. Sedangkan syari’at dalam arti dirayah adalah makna bathiniah dari ilmu lahiriah atau makna hakikat dari ilmu fiqih. Syari’at dalam konotasi dirayah ini kemudian dikenal dengan nama ilmu tasawuf. Syari’at menampakkan hukum ilahi haqiqat. Ia memberikan prinsip dan sarana bagi manusia untuk mengembangkan pengetahuan haqiqi dan memperoleh sifat-sifat akhlak mulia. Mereka yang mengenal Allah tidak pernah meningggalkan hukum sucinya. Thariqat secara bahasa berarti jalan atau metode. Sedangkan thariqah dalam istilah tasawuf diartikan sebagi suatu metode praktis untuk membimbing seorang pencari salik, thalib, murid dengan menelusuri jalan berfikir, merasa dan bertindak melalui tahapan-tahapan menuju pengalaman realitas ketuhanan haqiqat. Menurut istilah tasawuf, thariqat adalah perjalanan khusus bagi para sufi yang menempuh jalan menuju SWT. Perjalanan yang mengikuti jalur yang ada melalui tahap dan seluk beluknya. Menurut Khalil A. Bamar bahwa tujuan thariqat adalah mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah, agar bisa mencapai jalan tersebut maka penganutnya harus mempelajari kesalahan dan dosa-dosa yang diperbuatnya, kemudian melakukan perbaikan yang selanjutnya meminta ampunan kepada Allah. Haqiqat merupakan unsur ketiga setalah syari’at hukum yang merupakan kenyataan eksoteris, thariqat jalan sebagai tahapan esoterisme’ yang ketigahaqiqat, yakni kebenaran yang esensial. Haqiqat adalah kemapuan seseorang dalam merasakan dan melihat kehadiran Allah di dalam syari’at itu. Dalam dunia sufi, haqiqat diartikan sebagai aspek bathin dari syari’at, sehingga haqiqat adalh aspek yang paling penting dalam setiap amal, inti dan rahasia dari syari’at yang merupakan tujuan perjalanan salik. Ma’rifat secara bahasa berasal dari bahasa Arab arafa, ya’rifu, arafah, Irfan dan Ma’rifah yang berarti pengetahuan yang sangat jelas. ma’rifat dalam istilah tasawuf adalah pengetahuan yang mengenai Tuhan melalui pengalaman langsung Korelasi Syariat, Thariqat, Haqiqat, dan Ma’rifat yaitu • Syari’ah merupakan peraturan • Tariqah merupakan cara melakukan peraturan • Haqiqah merupakan keadaan yang dirasakan setelah melaksanakan peraturan tersebut. • Ma’rifah merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh sufi Syari’at dan haqiqat adalah ibarat wadah dan isi, yang lahir dan yang bathin, ibarat gelas dan air yang ada di dalam gelas. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Shalat dilihat dari sisi syari’at adalah perbuatan dan perkataan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam beserta rukun-rukunnya dan inti dari shalat adalah mengingat Allah. Dan pada akhirnya akan mencapai hakikat dan ma’rifat dengan melalaui berbagai jalan. 10. Maqam dan Ahwal Secara harfiah, maqamat merupakan jamak dari kata maqam yang berarti tempat berpijak atau pangkat mulia Maqam adalah hasil usaha manusia dengan kerja keras dan keluhuran budi pekerti yang dimiliki hamba Tuhan yang dapat membawanya kepada usaha dan tuntunan dari segala kewajiban. Sedangkan dalam ilmu tasawuf, maqamat berarti kedudukan hamba dalam pandangan Allah berdasarkan apa yang telah diusahakan, baik melalui riyadhah, ibadah, maupun mujahadah. Di samping itu, maqamat berarti jalan panjang atau fase-fase yang harus ditempuh oleh seseorang sufi untuk berada sedekat mungkin dengan Allah SWT Tentang jumlah tangga atau maqamat yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk sampai menuju Tuhan, di kalangan para sufi tidak sama pendapatnya. Namun maqamat yang telah sepakati diantaranya yatu al-taubah, al-zuhud, al-wara’, al-faqr, al-shabr, al-tawakkal dan al-ridla. a. Taubat pengertian taubat bagi kalangan sufi adalah memohon segala ampun atas segala dosa yang disertai dengan penyesalan dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut dan dibarengi dengan melakukan kebajikan yang dianjurkan oleh Allah. b. Zuhud zuhud dapat diatikan sebagai sikap mental untuk menjauhkan diri dari kehidupan di dunia demi akhirat, dengan kata lain menyeimbangkan antara aspek-aspek lahiriah dan batiniah, jasmaniah,dan rohaniah. c. Wara’ wara’ adalah mensucikan hati dan berbagai anggota badan. Sedangkan dalam Kamus Tasawuf, dinyatakan bahwa wara’ adalah menjaga diri dari berbuat dosa, atau berbuat maksiat sekecil apapun d. Faqr faqr adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada kita. Tidak meminta rezeki kecuali hanya untuk menjalankan kewajiban-kewajiban. Tidak meminta sungguhpun tak ada pada diri kita, kalau diberi diterima. Tidak meminta tetapi tidak menolak. e. Sabar sabar erat hubungannya dengan pengendalian diri, pengendalian sikap, dan pengendalian emosi. Oleh sebab itu, sikap sabar tidak bisa terwujud begitu saja, akan tetapi harus melalui latihan yang sungguh-sungguh. f. Tawakal tawakal adalah pasrah dan mempercayakan secara bulat kepada Allah setelah melaksanakan suatu rencana dan usaha. g. Ridla Kata al-Junaid, arti ridla meninggalkan usaha tark iktiari sedangkan Dzu al-Nun al-Mishri mengatakan, ridha itu ialah menerima tawakal dengan kerelaan hati. Menurut al-Nun, tanda-tanda orang yang sudah ridha itu ada tiga yakni mempercayakan hasil usaha sebelum terjadi ketentuan, lenyapnya resah gelisah setelah terjadi ketentuan, dan cinta yang bergelora dikala turunnya malapetaka. Sedangkan, Ahwal adalah jamak dari hal yang berarti keadaan atau situasi kejiwaan state. Secara terminology Ahwal berarti keadaan spiritual yang menguasai hati. Maksudnya, hal adalah kondisi sikap yang diperoleh seseorang yang datangnya atas karunia Allah SWT kepada yang dikehendaki, baik sebagai buah dari amal saleh yang mensucikan jiwa atau sebagai pemberian semata. Ahwal merupakan anugerah Allah atau keadaan yang datang tanpa wujud kerja. aplikasi ahwal atau Tahapan-tahapan ahwal yaitu a. Muraqabah Meyakini bahwa Allah selalu mengawasi seluruh aktivitas baik lahir maupun batin. Contohnya seseorang takut untuk berbuat dosa karena meyakini bahwa Allah selalu mengawasinya. b. Mahabbah Cinta seorang hamba kepada Tuhannya. Contohnya melaksanakan seluruh perintahnya dengan ikhlas dan senang hati serta menjauhi larangannya. c. Khauf Rasa takut pada apa yang akan terjadi di masa depan. Contohnya seseorang takut untuk melakukan perbuatan tercela dan terdorong untuk melakukan perbuatan baik. d. Raja’ Berharap akan sesuatu yang diinginkan. Contohnya seseorang menjadi bersemangat dalam upaya mewujudkan harapannya dan menjadi tidak mudah putus asa. e. Al-syauq Rindu untuk bertemu dengan Tuhan. Contohnya seseorang senang ketika shalat, karena saat shalat ia dapat bertemu dengan Tuhan dan dekat dengan-Nya. f. Al-uns Perasaan selalu memiliki teman dan tidak sendiri. Contohnya seseorang yang secara lahiriyahnya sendiri namun tidak pernah merasa sendiri secara batiniyahnya, karena ia meyakini Allah selalu menemaninya. 11. Penjelasan dari beberapa istilah a. Shidiq, amanah, tabligh, dan fathonah. 1 Shidiq, secara harfiah artinya adalah benar atau jujur. artinya adalah berkata benar dan berbuat benar. Shidiq merupakan salah satu sifat nabi Muhammad SAW yang patut diteladani. Contoh Ketika kita diminta menjadi saksi suatu kejadian, maka harus berkata jujur atau benar sesuai kenyataan. Dan jika kamu khawatir akan terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan, Maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. Al-Anfal 58 2 Amanah, artinya dapat dipercaya. Jika seseorang diberikan tanggung jawab, maka ia dapat melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan baik. Contohnya. Ketika kita diberi kepercayaan untuk menyampaikan titipan kepada seseorang, maka hendaknya disampaikan kepada yang berhak. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat. An-Nisa 58 3 Tabligh, artinya menyampaikan. Tabligh merupakan salah satu sifat yang dimiliki nabi Muhammad, yaitu menyampaikan semua firman Allah yang diturunkan kepadanya dan tidak mungkin disembunyikan. Contohnya. Menyampaikan apa-apa yang baik tanpa dilebihkan atau dikurangkan. 4 Fathonah, artinya cerdas. Nabi Muhammad sebagai seorang yang cerdas mampu menjeaskan firman Allah kepada orang lain sehingga kebanyakan mereka masuk islam. Contohnya. Semangat sebagai generasi Islam untuk mencari Ilmu Uthlubul ilma minal mahdi ilallahdi . Yang mempunyai akal yang cerdas; dan Jibril itu menampakkan diri dengan rupa yang asli. An-Najm 6 b. Ihsan, yaitu kita menyembah Allah seakan-akan kita melihat Allah, dan apabila kita tidak mampu melihatNya maka Sesungguhnya kita yakin bahwa Allah melihat apa yang kita perbuat. Contoh. Selalu menyegerakan sholat dan mendirikannya, bersedekah dengan sembunyi- sembunyi sehingga hanya Allah yang tahu. Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Al-Qashas 77 c. Sabar, yaitu sikap menerima segala keadaan dan tabah dalam menghadapi kesulitan tanpa ada rasa kesal dalam hati. Dan menjadikannya sebagai cobaan atau bukti kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya. Contohnya ketika ditimpa musibah, kita tidak putus asa dan selalu berhusnudzon. Begitu pula ketika bahagia kita tidak berlebihan. “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. “ Al-Baqarah 153 d. Syukur secara etimology berarti Terminologi adalah perasaan gembira dan puas serta berterimaksih atas nikmat dan anugerah Allah yang dilimpahkan kepadanya, baik itu sesuai/ tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sikap dan sifat syukur tersebut diwujudkan dalam bentuk amal ibadah dan ikhtiar yang meningkat lillahi ta’ala. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. Al-Baqarah 152 e. Ikhlas, secara bahasa artinya bening shafa, segala dosa hilang darinya. Sedangkan Menurut istilah syariat Islam, ikhlash ialah mengerjakan amal ibadah semata-mata mengharapkan keridhaan Allah SWT. Contoh Apa yang kita miliki suatu saat akan kembali kepada sang kholiq, ketika kita kehilangan sesuatu atau seseorang, maka ikhlas dan yakin Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Katakanlah “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan Hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. Al-Baqarah 139 f. Tawakka merupakan sikap mental seorang / hasil dari keyakinannya kepada Allah, karena di dalam tauhid ia meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya, pengetahuanNya Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Contohnya kertika kita hendak mencapai suatu target, maka ikhtiyar itu pasti dan diiringi Do’a selanjutnya menyerahkan segala kepada Allah. Dan mereka orang-orang munafik mengatakan “Kewajiban kami hanyalah taat”. tetapi apabila mereka Telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari mengambil keputusan lain dari yang Telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, Maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. cukuplah Allah menjadi Pelindung. An-Nisa 81 g. Ridha, menurut bahasa artinya senang, suka, rela. Ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-Nya yang setiap saat selalu ita rasakan. Jadi Ridho dapat diartikan suatu sikap terpuji, ia menerima dengan senang segala apa yang diberikan oleh Allah SWT baik berupa peraturan hukum atau pun qada’ atau sesuatu ketentuan dari Allah SWT. Contohnya Rela dan senang ketika ditempatkan pada suatu keadaan, walaupun itu bukan yang kita harapkan. Mereka bersumpah kepada kamu dengan nama Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan rasul-Nya Itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin. At-Taubah 62 h. Wara’ Secara etimologi berasal dari kata al-wara’ artinya saleh, menjauhkan diri dari perbuatan fujur atau dosa . arti yang lain menjauhi hal-hal yang tidak baik. Dalam tasawuf al-wara’ adalah meninggalkan segala didalamnya terdapat keraguan-keraguan antara halal dan haram syubhat . Contohnya berusahan mengindari hal-hal yang tidak pasti atau meragukan dari segi hukum. Dan senantiasa bertaubat setiap saat. “ Barangsiapa yang dirinya terbebas dari syubhat, maka sesungguhnya ia telah terbebas dari yang haram.” HR. Bukhari i. Zuhud, berasal dari kata al-Zuhud berarti tidak ingin kepada sesuatu yang bersifat keduniawian. Contoh menjadikan dunia hanya tempat berpijak sementara, dan tidak menjadikan perkara dunia adalah segalanya. قُلْ مَتَٰعُ ٱلدُّنْيَا قَلِيلٌ وَٱلأَخِرَةُ خَيرٌ لِّمَنِ ٱتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا “Katakanlah kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun”QS. An-Nisa 77 j. Riya’ atau pamer, melakukan amal bukan mengharap ridha Allah tetapi mencari pujian dan kedudukan di mata manusia. Riya’ salah satu syirik kecil yang dapat merusak dan melunturkan amal ibadah serta kebaikan di hadapan Allah. Riya’ muncul akibat tipisnya iman yang dimilikinya.\ Contoh melakukan suatu perkara baik / ibadah dhadapan orang lain dengan tujuan disanjung dan mendapat tempat dihati banyak orang. Dan juga orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka Karena riya’kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, Maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya. An-Nisa’ 38 k. Ujub atau bangga pada diri. Orang yang membanggakan diri hina dihadapan Allah, Allah akan memutus bantuan dan taufiq darinya karena Rasa ujub itu merusak amal shaleh dan kebajikan. Bahkan mencabut nilai ibadah seorang hamba, yang menjadi tujuan hidup kerugian adalah hal yang akan didapatkan. Contoh dengan sengaja membanggakan diri baik itu dari kecantikan, harta, tahta bahkan kecerdasan. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi Ini dengan sombong, Karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Al-Isra’ 37 l. Sum’ah adalah melakukan ibadah dengan benar dan ikhlas karena Allah tetapi kemudian menuturkan kebaikannya kepada orang lain agar orang lain berbuat baik kepada dirinya. Pengertian sum’ah dan riya’ hampir sama, melakukan hal baik bukan karena menginginkan ridho Allah tetapi lebih karena menginginkan pujian ataupun balasan kebaikan dari orang lain. Contohnya Dengan sengaja mengumumkan apa yang dia wakafkan dengan besar dan nominal yang disebut dengan jelas dan diulang-ulang di berbagai majlis. Siapa yang melakukan sum’ah maka akan diperlakukan sum’ah oleh Allah dan siapa uang berlaku riya’ maka akan dibalas riya’. Bukhari m. Takabur adalah membesarkan diri, menganggap dirinya lebih dari orang lain. Orang memuja-muja dirinya sendiri mengakibatkan takabbur, tetapi yang baik hormatilah dirimu dan hormatilah pula orang lain. Contohnya merasa dirinya adalah orang hebat dan merendahkan orang lain baik dari segi kemampuan dan kedudukan, Dan Ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. Al-Baqarah 34 n. Itba’ul hawa artinya menuruti hawa nafsu, sedangkan menurut istilah adalah orang yang hatinya selalu mengikuti perbuatan buruk yang telah diharamkan syariat. Nafsu yang dimaksud adalah nafsu syai’ah Buruk, dimana jika nafsu itu selalu dituruti maka dia akan semakin menguasai hati dan akal, sehingga nafsu ini yang dapat merusak amal ibadah kita. Contoh berzina, baik itu zina hati, mata dan lainnya Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah penguasa di muka bumi, Maka berilah Keputusan perkara di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan. Shaad 26 12 o. Thama’ berasal dari bahasa Arab yang artinya serakah, rakus. Yang dimaksud thama’ menurut tarajumah adalah rakus hatinya. Sedang menurut istilah adalah kecintaan yang berlebihan terhadap dunia tanpa menghitungkan haram maupun halal cara mendapatkannya. Contohnya apa yang menjadi hak orag lain ingin dia kuasai sendiri, terlebih pada harta benda. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Al-Hadid 20\ 12. Sayyidul istighfar Makna istighfar akan lebih terasa bagi orang yang senantiasa memohon ampun kepada Allah SWT, sebab akan merasakan naungan-Nya dan senantiasa optimis menjalani hidup tanpa diliputi sedikitpun rasa pesimistis. Ada begitu banyak macam istighfar, yang terpenting adalah istighfar yang paling mulia dan besar pahalanya serta paling besar peluang untuk dikabulkan adalah istighfar yang dimulai dengan memuji Allah, kemudian mengakui segala dosa yang dilakukan. Namun ada bacaan istighfar yang dikenal dengan sayyidul istighfar king of istighfar atau penghulu istighfar yang bersumber dari sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Syidad bin Aus RA أَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ اِلهَ اِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ Ya Allah, Engkaulah Tuhan hamba, tidak ada yang patut disembah selain Engkau. Engkaulah yang menciptakan hamba, sementara hamba adalah hamba-Mu. Hamba akan setia pada perjanjian hamba dengan Mu, semampu hamba. Hamba berlindung kepada Engkau dari keburukan yang hamba lakukan. Hamba mengakui nikmat-Mu kepada hamba dan hamba mengakui atas dosa hamba. Maka, ampunilah hamba, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau. Ada sebuah hadist yang menjelaskan tentang sayyidul istighfar ini, yaitu dari HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97 yang berbunyi “Barangsiapa mengucapkannya di siang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.”
SoalAkhlak Islam Dan Peranannya Dalam Pembinaan Masyarakat Haidar bagir di dalam akun twitter nya pada jumat 11 1 membuka sesi tanya jawab tentang tasawuf. Pertanyaan sulit tentang akhlak. Pernyataan ini bukan dari sabda nabi saw.
.